PINUSI.COM – Tim Satuan Tugas Anti Mafia Bola menyelidiki potensi pengaturan skor dalam laga Liga 1 Indonesia antara Bhayangkara FC dan Persik Kediri.
Pertandingan yang digelar di Stadion PTIK, Jakarta, pada Selasa (16/4/2024) itu, berakhir dengan skor mencolok 7-0 untuk kemenangan Bhayangkara FC.
Gol-gol tersebut dicetak oleh Matias Mier yang berhasil mengemas hattrick dengan gol di menit ke-1, ke-19, dan ke-50.
Disusul gol dari Marcelo Herrera (menit ke-53), DendySulistyawan (menit ke-59), Titan Agung (menit ke-85), dan gol bunuh diri oleh
kiper Persik, Dikri Yusron di menit ke-90+4.
Investigasi ini dipicu oleh keluhan dari manajemen Persik Kediri yang mencurigai adanya kejanggalan dalam skor yang tercipta.
"Kami mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan oleh manajemen Persik Kediri yang melaporkan kecurigaan tersebut kepada kami."
"Kami akan segera menindaklanjuti laporan ini," kata Akmal Maharli dari Satgas lewat keterangan tertulis, Kamis (18/04/24).
Persik Kediri, yang saat ini duduk di posisi tujuh dalam klasemen sementara Liga 1, telah mengajukan laporan terkait dugaan pengaturan skor di pertandingan mereka melawan Bhayangkara FC, yang berada di peringkat ke-17.
Menurut laporan tersebut, ada indikasi manipulasi skor yang berdampak pada hasil pertandingan.
Satuan Tugas Anti Mafia Bola, yang adalah bagian dari inisiatif Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk memerangi pengaturan pertandingan di sepak bola Indonesia, akan melakukan investigasi lebih lanjut berdasarkan laporan ini.
Akmal Maharli menyatakan, timnya sedang memproses semua informasi yang terkumpul, termasuk memeriksa potensi keterlibatan pemain dalam skandal ini.
Bukti apa pun yang terkumpul akan ditindaklanjuti oleh Satgas untuk penanganan
hukum yang sesuai.
"Informasi yang kami kumpulkan akan terus dikembangkan, termasuk meminta keterangan dari pemain dan pihak-pihak terkait," tambah Akmal.
Dalam proses penyelidikannya, Satgas Anti Mafia Bola juga menemukan adanya oknum yang mencurigakan di area tribun saat laga berlangsung.
Orang-orang ini diduga sebagai pelari atau perwakilan dari sindikat perjudian yang terlibat dalam pengaturan skor.
Satgas juga sedang mengkaji pertandingan lain yang menunjukkan skor yang tidak masuk akal.
Mereka mengajak klub-klub yang merasa curiga dengan hasil pertandingan, segera melapor ke Satgas dan pihak berwenang. (*)