PINUSI.COM - Klub-klub di Liga Primer Inggris memutuskan mempertahankan penggunaan VAR dalam kompetisi, meskipun Wolverhampton berusaha menghapusnya mulai musim depan.
Namun, mereka berkomitmen menyempurnakan operasi VAR, agar lebih menguntungkan bagi permainan dan penggemar.
Meskipun ada statistik yang menunjukkan peningkatan akurasi dalam pengambilan keputusan sejak penggunaan VAR dimulai pada 2019, tetap saja terdapat kontroversi seputar penggunaannya.
Wolves telah mengalami beberapa keputusan kontroversial, termasuk dalam pertandingan pembuka musim lalu, yang memicu permintaan maaf dari perwakilan PGMOL, atas kegagalan memberikan penalti dalam kekalahan mereka dari Manchester United.
Pada April lalu, Wolves mengalami pengalaman yang mengecewakan, ketika potensi gol penyeimbang dalam waktu tambahan melawan West Ham United, dibatalkan karena keputusan offside yang dianggap subyektif terhadap Tawanda Chirewa.
Insiden ini memicu reaksi keras dari pelatih Gary O'Neil, yang akhirnya dijatuhi hukuman larangan satu pertandingan, karena keributan setelah pertandingan terhadap wasit Tony Harrington.
Wolves kemudian mengambil langkah tegas, dengan mengajukan mosi untuk menghapuskan VAR dalam pertemuan umum tahunan liga di Harrogate.
Wolves berpendapat, meskipun VAR diperkenalkan dengan niat baik, teknologi tersebut telah merusak hubungan antara penggemar dengan permainan, meningkatkan tuduhan korupsi, dan mengurangi akuntabilitas para pejabat.
Namun, upaya mereka mendapatkan dukungan untuk posisi ini gagal, karena 19 klub pesaing mereka memilih tetap mempertahankan penggunaan VAR.
Klub-klub tersebut telah setuju perubahan diperlukan untuk meningkatkan pengalaman suporter dalam menggunakan VAR, dan mereka telah menetapkan enam area utama yang akan menjadi fokus perubahan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan resmi, liga telah menegaskan komitmennya untuk memelihara standar yang tinggi dalam penggunaan VAR, dengan langkah-langkah seperti mengurangi penundaan melalui penggunaan teknologi offside semi-otomatis, serta eksplorasi pengumuman langsung di dalam stadion oleh wasit.
Liga juga berjanji memberikan pelatihan VAR yang lebih intensif kepada para wasit melalui Professional Game Match Officials Limited (PGMOL), serta meningkatkan transparansi dengan lebih banyak komunikasi dan siaran yang luas, tentang keputusan-keputusan yang diambil dengan bantuan VAR.
Terakhir, liga akan meluncurkan kampanye komunikasi khusus tentang VAR untuk penggemar dan pihak-pihak yang terlibat, dengan tujuan menjelaskan secara lebih jelas peran VAR dalam permainan.
Ini diharapkan akan membantu menghilangkan kebingungan, dan meningkatkan pemahaman tentang penggunaan teknologi ini.
Sementara, teknologi offside semi-otomatis akan segera diperkenalkan di Liga Primer pada akhir tahun ini.
Teknologi ini telah menjadi fitur umum dalam kompetisi UEFA dan di berbagai divisi di seluruh dunia, dan diharapkan dapat membantu meningkatkan keadilan dan akurasi dalam menentukan keputusan offside. (*)