PINUSI.COM - Bek sayap Manchester United Diogo Dalot, menyimpan kenangan positif terhadap Stefano Pioli, dari waktu mereka bersama di Rossoneri.
Ia mengungkapkan dukungannya untuk pelatih tersebut yang sedang menghadapi masa sulit.
Pemain Timnas Portugal itu telah bermain di Milan selama musim 2020-2021 sebagai pemain pinjaman, mencetak dua gol dan memberikan tiga assist dalam 33 pertandingan, sebelum kembali ke Liga Primer.
Saat ini, ia menjadi pilihan utama di Manchester United dengan total waktu bermain lebih dari 3.700 menit musim ini.
Seperti yang sudah ramai dibicarakan, Pioli saat ini menghadapi tekanan besar setelah tersingkir dari Liga Eropa di perempat final oleh Roma, dan situasinya diperparah dengan kekalahan dalam Derby della Madonnina melawan Inter.
Dalam wawancara dengan media Italia Cronache di Spogliatoio melalui media Amerika TMW, Dalot menceritakan masa pinjamannya di Serie A dengan rasa senang.
"Bermain di Serie A sangat mengasyikkan; saya belajar banyak tentang sepak bola dan bermainnya."
"Di Italia, pelatih memiliki peran lebih penting dibanding pemain, dengan pengaruh besar atas permainan."
"Misalnya, jika Pioli ingin mengalahkan Inzaghi, ia akan menyiapkan strategi berdasarkan cara bermain lawan."
"Dia selalu menyampaikan strategi A, B, dan C dari setiap lawan."
"Berbeda dengan di Premier League, di mana para pemain lebih dominan dan pelatih cenderung memiliki rencana yang tetap, tidak peduli lawan mereka."
"Pertandingan di Serie A jarang terjadi comeback dramatis, karena tim lebih terorganisir di menit-menit akhir," ulasnya.
Dalot juga mengungkapkan dukungannya yang kuat untuk Pioli, mengingat masa mereka bersama di Milan dengan penuh kehangatan.
"Sangat menyenangkan bekerja dengannya."
"Dia adalah pelatih yang baik dan sangat manusiawi."
"Hubungannya dengan para pemain sangat dekat, tidak ada yang merasa terasing dari dia, termasuk mereka yang jarang bermain."
"Saya punya banyak hal positif untuk dikatakan tentangnya."
"Ada satu momen ketika saya telah berlatih dengan sangat baik selama seminggu, tapi pada hari pertandingan, dia memilih untuk tidak memainkan saya, dan saya duduk di bangku cadangan."
"Di depan semua orang, dia memuji sikap saya."
"Tidak mudah bagi pelatih untuk membuat keputusan seperti itu, tapi jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan semua pemain, bahkan yang tidak bermain, keputusan tersebut menjadi lebih mudah diterima," bebernya. (*)