PINUSI. COM - Kekalahan 3-1 Manchester United dari Brighton di Old Trafford, Minggu (19/1), semakin memperburuk catatan buruk Setan Merah musim ini. Di bawah asuhan Ruben Amorim, United mencatatkan performa terburuk dalam sejarah mereka, bahkan dibandingkan era 131 tahun lalu saat masih bernama Newton Heath.
Hasil negatif ini menjadi kekalahan kandang keempat United sejak Amorim menggantikan Erik ten Hag pada November 2024. Lebih memprihatinkan, dari 12 laga kandang pertama musim ini, United kalah enam kali, rekor yang terakhir terjadi pada musim 1893/94.
Amorim mengakui kondisi ini dengan berat hati. “Kami mungkin adalah Manchester United terburuk sepanjang sejarah. Dalam 10 laga di Liga Inggris, kami hanya menang tiga kali. Saya bisa merasakan frustrasi para penggemar. Situasi ini sangat sulit diterima,” ujar pelatih asal Portugal tersebut.
Krisis Konsistensi dan Detail Permainan
Dalam lima laga kandang terakhir, United kalah empat kali, termasuk dari Newcastle, Bournemouth, dan Nottingham Forest. Bahkan, kemenangan tipis 3-2 melawan Southampton hanya bisa diraih berkat hat-trick Amad Diallo di menit-menit akhir.
Amorim pun tak ragu mengakui keunggulan lawan-lawan mereka. “Tim-tim yang kami hadapi jauh lebih baik dalam berbagai aspek permainan. Kami tidak konsisten, dan ini adalah tanggung jawab saya. Semua pemain tampil di bawah ekspektasi,” katanya.
Dengan jadwal yang padat, Amorim menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki performa tim. “Tanpa waktu latihan yang cukup, sulit memperkenalkan taktik baru. Ditambah kekalahan beruntun, kepercayaan diri pemain semakin merosot,” ujarnya.
Meski sudah menghabiskan lebih dari £600 juta dalam tiga tahun terakhir untuk belanja pemain, United kesulitan menunjukkan performa yang sepadan. Bahkan, dalam laga melawan Brighton, mereka hanya mencatatkan satu tembakan tepat sasaran, yaitu gol penalti Bruno Fernandes.
Di tengah situasi sulit ini, United akan menjamu Rangers di Liga Europa pada Jumat (24/1) dini hari WIB. Setelah itu, mereka kembali menghadapi laga domestik melawan Fulham.
Amorim menutup dengan harapan sederhana, “Kami harus bekerja lebih keras di tempat latihan. Tidak ada jalan pintas untuk keluar dari situasi ini. Kami hanya perlu terus berjuang dan mencoba memperbaiki diri.”
Dengan tekanan besar dari fans dan sejarah klub, Manchester United perlu menemukan momentum untuk kembali ke jalur kemenangan. Apakah laga berikutnya akan menjadi awal kebangkitan mereka? Waktu yang akan menjawab.