PINUSI.COM - Kylian Mbappé, yang telah absen dalam dua jeda internasional pada Oktober dan November, kini menghadapi masalah baru dengan Timnas Prancis. Menurut kabar yang beredar, Didier Deschamps, pelatih Timnas Prancis, dikabarkan akan mencopot jabatan kapten dari Mbappé. Keputusan ini muncul setelah beberapa peristiwa yang memunculkan ketegangan dalam tim, terutama terkait absennya Mbappé di jeda internasional terbaru.
Pada bulan Oktober, Mbappé tidak dipanggil untuk bergabung dengan Timnas karena alasan kebugarannya yang belum maksimal. Sementara pada jeda internasional November ini, Mbappé memang tidak dipanggil oleh Deschamps, menambah spekulasi bahwa hubungan mereka mungkin tidak seharmonis sebelumnya. Deschamps yang dikenal dengan sikap tegasnya terhadap pemain yang dianggap tidak profesional, dikabarkan kecewa dengan sikap Mbappé yang lebih memilih menjaga kondisi fisiknya daripada bergabung dengan tim.
Menurut laporan L'Equipe, Deschamps berencana untuk mengalihkan ban kapten kepada pemain lain, kemungkinan besar kepada Ibrahima Konaté atau N'Golo Kanté. Mbappé telah menjadi kapten Timnas Prancis sejak akhir tahun 2023, namun perubahan peran ini menunjukkan bahwa ada ketegangan yang cukup signifikan dalam tim. Meski demikian, keputusan ini tidak akan langsung diambil tanpa pembicaraan lebih lanjut antara Deschamps dan Mbappé.
Kondisi di ruang ganti Timnas Prancis juga kabarnya sedang tidak kondusif, dengan isu ini memperburuk suasana di antara para pemain. Desas-desus menyebutkan bahwa pemain lain tidak diperkenankan ikut campur dalam masalah internal terkait Mbappé, menambah ketegangan dalam tim.
Mbappé, yang pertama kali debut untuk Timnas Prancis pada 2017, telah mencatatkan 86 penampilan dan mencetak 48 gol. Meski telah meraih sukses besar, termasuk gelar Piala Dunia dan UEFA Nations League, masa depannya di timnas kini dipertanyakan, terutama dengan situasi yang semakin memanas. Keputusan Deschamps untuk mencopot jabatan kapten Mbappé jika benar terjadi, tentu akan menjadi langkah besar yang menandai perubahan besar dalam struktur kepemimpinan Timnas Prancis.