PINUSI.COM - Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Indonesia dengan kepergian Rudy William Keltjes, legenda Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya. Rudy menghembuskan napas terakhirnya di Surabaya pada Selasa, sekitar pukul 12.30 WIB. Informasi ini dikonfirmasi oleh mantan rekan sesama pemain, Rully Nere, yang belum dapat memastikan penyebab kematian.
Persebaya Surabaya, klub yang menjadi bagian penting dari karier Rudy, turut mengucapkan duka mendalam. “Selamat jalan Om Rudy William Keltjes. Semasa hidupnya, beliau merupakan tokoh besar sepak bola Surabaya dan Indonesia,” tulis pihak Persebaya melalui akun resmi mereka, menyoroti kontribusi Rudy sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pelatih, Rudy sempat membimbing Catur Pamungkas dan Rizky Dwi di PON Papua 2021.
Rudy Keltjes lahir di Situbondo, Jawa Timur, pada 12 Februari 1952, dan dikenal sebagai pemain sepak bola yang berjaya pada era 1970-an hingga 1980-an. Salah satu pencapaiannya yang paling dikenang adalah membawa Persebaya meraih juara Perserikatan pada tahun 1977, di mana Rudy juga dinobatkan sebagai pemain terbaik. Ia bahkan mencetak gol kemenangan di final melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno.
Selain sukses di level klub, Rudy juga menjadi bagian penting dari Timnas Indonesia, mewakili negaranya di berbagai ajang internasional seperti SEA Games 1979 dan 1983. Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1987, Rudy melanjutkan kariernya sebagai pelatih, memulai debutnya sebagai asisten di Niac Mitra dan langsung membawa tim tersebut meraih gelar juara Galatama pada tahun 1988.
PSSI turut menyampaikan belasungkawa melalui pernyataan resmi, “Hati dan pikiran kami bersama keluarga dan kerabat dari mendiang Rudy William Keltjes. Doa terbaik kami untuk almarhum.”
Rudy Keltjes meninggalkan warisan besar dalam sepak bola Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih, dan kontribusinya akan selalu dikenang oleh para penggemar sepak bola di Tanah Air. (*)