Jadi sorotan usai Taufik Hidayat kritik soal Merah Putih tak berkibar di Denmark
PINUSI.COM - Ada yang tak biasa pada saat para atlet menaiki podium. Lagu kebangsaan berkumandang seraya menaikkan lambang negara adalah hal yang ditunggu.
Indonesia menggenggam gelar ke-14 Thomas Cup 2020 usai mengalahkan China 3-0 di Denmark, Minggu (16/10/2021).
Indonesia menaiki podium untuk menerima Piala Thomas yang sangat bergengsi tersebut. Namun, lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, terlihat lambang Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai pengganti bendera Merah Putih.
Pebulu tangkis senior, Taufik Hidayat, melemparkan kritik pedas kinerja Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, LADI, KONI, dan KOI atas tidak berkibarnya bendera kebanggaan Indonesia di Denmark.
Indonesia mendapatkan hukuman dari World Anti-Doping Agency (WADA) atau badan anti doping dunia pada beberapa waktu lalu. Bersama Thailand dan Korea Utara, ketiga negara ini sebagai negara yang tidak patuh doping.
LADI selaku Lembaga Anti Doping Indonesia tak sempat mengirimkan sampel doping atlet Indonesia pada tahun 2020 dan 2021.
Hukuman berupa larangan pengibaran bendera di ajang bergengsi BWF yang berlaku ketika 3 partai menang tanpa balas atas China di Ceres Arena, Denmark (16/10/2021).
Kritikan frontal Taufik Hidayat untuk Menpora, LADI, KONI, dan KOI
Dalam akun resmi milik pribadi Taufik Hidayat, ia menilai pemerintah lalai, khusunya Menpora, LADI, KONI, dan KOI.
Ia mengapresiasi capain terbaik tim Indonesia di Thomas Cup dan menulis bendera merah putih tidak ada dan diganti dengan bendera PBSI.
"Ada apa dengan LADI dan Pemerintah kita? Khususnya Menpora Koni dan Koi? Kerjamu selama ini ngapain aja?", tulisnya.
"Bikin malu negara Indonesia aja..." tambahnya.
Ia menilai, Indonesia tak akan mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah Olympic atau Piala Dunia karena tidak bisa membenahi urusan kecil (WADA).
Menpora sebut BWF ambil keputusan sendiri
Melansir Tempo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali bakal menggelar rapat koordinasi soal kejadian di kemenangan Indonesia angkat trofi Thomas Cup 2020.
Menurutnya, hukuman yang diberikan oleh WADA tidak langsung diberikan kepada Indonesia, karena masih dalam masa klarifikasi.
"BWF mengambil keputusan sendiri, dia langsung menerapkan sanksi itu padahal masih masa klarifikasi," kata Menpora. (fe)