PINUSI.COM – Barcagate, adalah julukan untuk skandal yang sedang mengguncang klub raksasa Spanyol, Barcelona. Investigasi skandal Barcagate rupanya masih berlanjut, kepolisian sangat yakin mampu mengungkap tuntas kasus.
Sejatinya pada Juli lalu, berbagai tuduhan dalam skandal ini sempat disebut tak terbukti usai digelarnya audit oleh firma Price Waterhouse Coopers. Tapi pihak kepolisian Catalunya tidak mau menyerah, dan terus mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan korupsi yang menggurita di Blaugrana.
Usaha membuahkan hasil, yang kemudian membuat tujuh petinggi klub mundur. Yang terbaru, pada Senin (1/3/2021) waktu setempat, markas Blaugrana, Camp Nou digeledah kepolisian untuk mengungkap Barcagate. Meski demikian, belum diketahui secara detail apa yang mereka cari.
Selain menggeledah, kepolisian lokal kabarnya juga sudah melakukan penangkapan kepada mereka yang dianggap terlibat. Dan salah satu yang diciduk adalah Josep Maria Bartomeu, eks presiden Barcelona.
Tak cuma Bartomeu, tiga orang lainnya juga dikabarkan diciduk. Mereka adalah mantan CEO klub Oscar Grau, penasihat Bartomeu, Jaume Masferrer, dan kepala pelayanan legal klub Roman Gomez Ponti.
Skandal Barcagate sudah mendera klub sejak Februari 2020 lalu. Hingga melahirkan mosi tak percaya yang dialamatkan kepada Bartomeu. Sampai akhirnya, Bartomeu memutuskan untuk mundur dari jabatannya di akhir 2020.
Hasil penyelidikan sementara, Barcelona disebut menggandeng konsultan media, I3 Ventures, untuk menyerang pihak-pihak yang tak sejalan dengan presiden klub saat itu, Josep Maria Bartomeu. I3 Ventures diduga terlibat dalam pembuatan akun-akun palsu di media sosial.
Dengan tujuan untuk menyerang mereka yang berlawanan dengan Bartomeu. Sejumlah pemain seperti Lionel Messi dan Gerard Pique hingga Pep Guardiola dan mantan presiden Joan Laporta diklaim jadi sasaran.
Selain itu, ada pula tudingan korupsi dalam skandal ini. Pada September 2020, kepolisian menemukan tanda-tanda korupsi, yang menunjukkan adanya mark up untuk ongkos jasa agensi. Penggelembungan harga ditaksir lebih dari 600 persen, harga pasaran. Disinyalir masih ada perusahaan lain yang terlibat selain I3 Ventures.