Pinusi.com - Paris Saint-Germain dikenal sebagai salah satu klub terkaya Eropa yang memiliki pemain dengan harga selangit. Menariknya, Klub Paris Saint-Germain memiliki klub kembaran
Paris FC merupakan cikal bakal dari lahirnya klub besar Paris Saint-Germain, Paris FC adalah klub sepak bola asal Prancis yang bermain di kasta 2.
Paris FC berdiri pada 1 Agustus 1969, di mana saat itu klub tersebut menginginkan masuk ke liga utama, lalu mencari klub yang cocok untuk merger. Sempat mendekati klub CS Sedan Ardennes, tetapi klub tersebut menolak mentah mentah ajakan dari Paris FC.
Hal tersebut tidak membuat manajemen Paris FC menyerah, hingga akhirnya mengajak Saint-Germain untuk merger, Saint-Germain sendiri saat itu bermain di kasta kedua liga Prancis
Akhirnya, pada 12 Agustus 1970, Paris dan Saint-Germain resmi merger kemudian menamai klub menjadi Paris Saint-Germain seperti yang dikenal publik saat ini.
Walikota Paris Mengancam
Saat Paris Saint-Germain mulai merger mencari keberuntungan untuk dapat naik ke kasta liga utama, harapan itu tercapai.
Dua tahun berkompetisi liga utama, Walikota Paris memaksa kedua klub tersebut berpisah lantaran saat itu, Paris Saint-Germain bermarkas di en-Laye, pinggiran kota Paris.
Walikota Paris saat itu menganggap bahwa bila bermarkas di daerah tersebut, tidak merepresentasikan "Parisian".
Walikota mengancam akan menghentikan finansial kepada klub tersebut jika tidak menentukan masa depan dengan berpisah.
Hingga akhirnya klub tersebut berpisah, Paris FC yang merepresentasikan "Parisian" berhak untuk duduk di Ligue 1 (liga utama Paris) dan mendapatkan markas di Parc Des Princes.
Saint-Germain menentukan arahnya sendiri dengan tetap tinggal di markas lama en-Laye, dan menerima turun kasta di divisi 3 dan memulai dari nol.
Saint-Germain Bangkit
Saat Saint-Germain terpuruk, ia mencoba meraih poin dengan ambisi naik ke kasta pertama dengan didominasi pemain amatir, sampai akhirnya berhasil naik ke kasta pertama dan mengembalikan klub menjadi profesional.
Tetapi nahas, justru Paris FC mendapatkan karma instan, pada tahun 1974 klub tersebut terdepak dari liga utama karena sering kali mengalami kekalahan dan terpaksa terdegradasi ke liga 3.
Kemudian Saint-Germain eksistensi berhasil mempengaruhi orang Paris dan Walikota hingga akhirnya mengakuisisi markas dari Paris FC tersebut yakni Parc Des Prince. (AF)