Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo diminta untuk dipertimbangkan kembali. Pandemi jangan diremehkan
PINUSI.COM – Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo diprotes Ketua Persatuan Dokter Jepang, Naoro Ueyama, karena berpotensi melahirkan varian baru Covid-19. Mengundang 15 ribu atlet, serta puluhan pejabat, wasit, dan media dari 200 negara sangat berisiko, berpotensi melahirkan varian baru Covid-19.
Menurutnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang terlalu meremehkan situasi pandemi, dan kelewat yakin dengan program vaksinasi. Padahal, tutur dia, saat ini masyarakat Jepang yang telah divakinasi kurang dari 5 persen, dan pemerintah tengah mengejar target vaksinasi 80 persen warga desa di Jepang.
Apa yang disuarakan Ueyama juga senada dengan sejumlah jurnal ilmiah. Di antaranya, New England Journal of Medicine dan British Medical Journal. "Sangat sulit untuk memprediksi apa yang bisa ditimbulkannya," ujarnya, dilansir AFP Kamis (27/5/2021).
Apa yang disebut PlayBooks IOC, yang menguraikan aturan di pertandingan untuk atlet, staf, media dan lain-lain, pun turut dia pertanyakan. Gelar Olimpiade dan Paralimpiade dia sanksikan akan aman dan terjamin.
"Saya adalah penggemar Olimpiade. Namun, saya tidak berpikir mereka harus terus maju sambil mendorong banyak orang ke dalam bahaya atau meminta banyak orang untuk berkorban sehubungan dengan hidup mereka," tegasnya.
Dia juga menekankan, mengadakan Olimpiade akan membuat sistem medis Jepang lebih was-was. Tokyo, Osaka, dan bagian lain Jepang berada di bawah perintah darurat yang kemungkinan akan diperpanjang setelah berakhirnya tanggal 31 Mei.
"Tidak mungkin rumah sakit memberikan perlakuan khusus bagi mereka yang terlibat Olimpiade. Mereka akan mendapatkan perlakuan yang sama di bawah aturan yang sama yang berlaku untuk orang Jepang," tandas dia.