PINUSI.COM - Ingar bingar pasca gelaran MotoGP di sirkuit Mandalika, masih terasa hingga saat ini. Hajatan level Internasional ini seolah membuat seluruh pelosok negeri larut dalam euforia.
Wajar saja, mengingat terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah ajang balap motor paling bergengsi di dunia ini terjadi pada tahun 1997 silam, di Sirkuit Sentul, Bogor.
Tapi, di tengah perayaan suksesnya MotoGP, ada satu sisi yang amat jelas menunjukkan bahwa kesadaran orang Indonesia akan kebersihan masih terbilang sangat rendah.
Hal tersebut bisa dilihat dari sebuat utas yang dicuitkan pemilik akun @Muhammad_Getar, seorang petugas kebersihan Sirkuit Mandalika, tempat race MotoGP dihelat.
Dari utas yang dibagikan, terlihat jelas bagaimana para penonton di tribun meninggalkan sampah begitu saja.
"Tenaga kebersihannya sebetulnya banyak banget. Kurang lebih 500 orang. Diambil sebagian dari tenaga WSBK kemarin sama rekrutan baru. Dibagi 2 shift. Long shift pukul 06.00 -18.00 dan short shift 17.00 - 24.00," kisah si pemilik akun di sebuah cuitannya
"Kebetulan saya dapatnya yang short shift, tepat habis race (MotoGP). Kebayang kan gimana sampahnya," lanjutnya
Jelas ini menjadi sebuah ironi. Dengan event berlevel internasional sekelas MotoGP, namun kesadaran masyarakat akan kebersihan masih sangat rendah.
"Saya tidak sedang menjelek-jelekkan loh ya. Saya justru bangga dengan adanya sirkuit bertaraf internasional ini. Saya lahir dan besar di sekitarnya, ya masak ga bangga," kata pria asli Lombok ini
"Yang jelek ya penontonnya. Yang unggah foto tapi ninggalin barang. Yang makan setengah lalu ditinggal. Kalau ada barang yang hilang yang dicari siapa? Ya petugas kebersihan," katanya
Harusnya dari curhatan Muhammad Getar ini, bisa dijadikan evaluasi ke depannya. Evaluasi dari penonton, untuk lebih bisa menjaga kebersihan dan menyadari bahwa sirkuit Mandalika adalah milik negara yang harus dijaga bersama.
Sedangkan untuk pengelola, sebaiknya dijadikan pelajaran apakah sudah cukup tersedia tempat sampat di sekitar tribun. Karena hal seperti bukan tanggung jawan satu atau dua pihak, tapi semua elemen masyarakat, di semua tempat, tidak hanya di sirkuit Mandalika.
"Btw, saya di hari kedua kemarin datang dari gate 2, tiket general admission murah meriah, keliling2 di area zona D dan E, susah banget nemu tong sampah," kata salah satu akun membalas cuitan Muhammasd Getar.
Kejadian ini mengingatkan penulis pada apa yang terjadi di Rusia pada tahun 2018 lalu, saat gelaran Piala Dunia, di mana suporter tim nasional Jepang dan Senegal, mendapat perhatian dunia karena aksinya yang brilian.
Suporter Jepang dan Senegal secara gotong royong bersama-sama membersihkan sampah di tribun stadion. Jelas ini sebuah perilaku yang menunjukkan mental disiplin dan sikap hormat di negara orang.
Jadi, mari tanamkan dalam diri sendiri sikap saling menghormati, lewat tindakan sederhana sekecil apapun. Mulai dari diri sendiri.