Walau gagal memasuki final, namun Hanik tetap bersyukur
Pinusi.com – Hanik Puji Astuti, atlet para - menembak Indonesia yang bergabung di Paralimpiade Tokyo 2020 gagal masuk ke final.
Ia gagal lolos kualifikasi R2 nomor 10 meter Air Rifle Standing SH1 putri pada Paralimpiade Tokyo 2020. Pertandingan tersebut berlangsung di Asaka Shooting Range, Jepang.
Melansir dari laman Olimpiade, pada babak penyisihan, Hanik Puji Astuti berada di peringkat 13 dengan total skor 614,5 pada Senin (30/08/2021).
Pada pertandingan menembak putri ini, terdapat 21 peserta yang bertanding dan delapan di antaranya lanjut ke babak final. Dari delapan peserta tersebut, dua di antaranya mencetak rekor kualifikasi Paralimpide.
Dua peserta tersebut adalah Zhang Cuiping dari China dan Iryna Schcetnik dari Ukraina dengan total skor 626,0.
Sedangkan enam orang lainnya yang lanjut ke babak final para-menembak ini adalah Veronika Vacovicova dari Slovakia berada di peringkat ketiga dengan catatan skor 624,9,
Kemudian peringat empat diduduki Roghayeh Shpjaei dari Iran dengan skor 624,1, lalu Yunri Lee dari Krea Selatan dengan skor 623,4.
Selanjutnya, Anna Normann dari Swedia dengan catatan skor 622,1 disusul Avani Lekhara dari India dengan skor 621,7, dan Xiaohing Bai dari China dengan skor 621,5.
Walau Gagal, Hanik Tetap Menghargai Pengalaman Yang Ia Dapat
Walaupun tak lolos ke babak final, Hanik tetap merasa puas dengan penampilan nya di pertandingan dan pengalaman yang ia alami sangat berharga.
“Alhamdulillah saya puas dengan penampilan hari in. Skor yang saya dapat sesuai dengan latiha, tidak jauh berbeda bahkan sama”, ujar Hanik.
Ia juga mengatakan, walaupun belum bisa menyentuh final di Paralimpiade Tokyo 2020 ini, ia bersyukur karena dapat bertanding tanpa kendala apapun.
Selain itu, Hanik juga mengakui ahwa lawan yang ia hadapi memang tandingan yang berat, terutama Eropa, China dan Iran.
“Semoga tahun depan di Asean Para Games di Vietnam atau di Asian Para Games di China saya bisa lebih baik lagi dan akan saya perbaiki lagi nilai dan prestasi saya”, lanjut Hanik.
Kemudian, Hanik juga tidak lupa berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya.
Di antaranya adalah NPC Indonesia, pemerintah Indonesia khususnya Kemenpora, dan sang pelatih, Aris Haryadi.
Aris Haryadi selaku pelatih Hanik untuk cabor menembak ini juga sudah mengatakan bahwa Hanik telah tampil dengan baik.
Walaupun ia sedang memiliki kendala pada punggungnya yang membuat Hanik kurang maksimal saat bertandig.
Saat bertanding, Hanik juga sempat mendapat teguran dari juri, hal tersebut juga mengganggu konsetrasinya.
"Alhamdulillah Hanik telah melaksanakan pertandingan R2 dengan skor 614,5. Sempat ada trouble waktu Hanik bertanding yaitu posisi badan yang agak miring ke kanan, yang seharusnya posisi duduk harus lurus. Kendala itu karena benjolan Spina Bifida di punggungnya, sehingga dalam posisi menembak agak kesulitan untuk duduk lurus”, ujar Aris. (ndz)