PINUSI.COM - Liga Super Eropa telah mengajukan proposal terbaru, proposal tersebut berisikan kompetisi multi divisi, melibatkan sekitar 60 hingga 80 tim, tidak adanya member permanen, sampai peraturan 14 pertandingan untuk setiap club dalam tiap musim.
Namun, nampaknya ide tersebut telah ditolak oleh Javier Tebas, presiden La Liga, hal tersebut diduga merupakan upaya terbaru klub-klub besar untuk membajak sepak bola Eropa.
Bernd Reichart, kepala eksekutif A22 Sports Management, yang berada di balik rencana tersebut, mengatakan pada hari Kamis (9/2), bahwa Liga Super yang dirubah akan didasarkan pada kinerja olahraga dan tidak mengandung keanggotaan tetap dari klub mana pun.
Reichart menambahkan bahwa A22 telah berkonsultasi dengan hampir 50 klub Eropa sejak Oktober tahun lalu dan mengembangkan 10 prinsip berdasarkan konsultasi tersebut yang mendukung rencananya untuk liga dengan tampilan baru.
BACA LAINNYA: Tetap Bersyukur, Jeka Saragih Siap Move On Usai kalah di Final Road to UFC
Format baru akan membuat klub yang terlibat memainkan minimal 14 pertandingan Liga Super per musim, yang menurut Reichart akan meningkatkan "stabilitas dan prediktabilitas" pendapatan klub.
Liga Super pertama kali diumumkan pada April 2021, namun gagasan ini mendapat kecamaman luas dari klub saingan, liga domestik, dan politisi Eropa.
Enam tim Liga Utama Inggris mendaftar ke ESL - Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur dan semuanya mundur setelah menerima ancaman tidak diperbolehkan bermain di liga Champions hingga pontensi dikeluarkan dari liga domestiknya.
Adapun beberapa klub yang menjadi pengagas terbentuknya kompetisi ini antara lain AC Milan, Atletico Madrid, Barcelona, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid sebagai anggota pendiri.
Editor : Cipto Aldi