PINUSI.COM - Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, memberikan ultimatum keras kepada manajemen timnya perihal kontraknya yang hingga saat ini belum menemui kejelasan.
Untuk mendesak kejelasan, sang rider menetapkan balapan di Catalunya sebagai tenggat untuk memutuskan apakah akan bertahan atau pergi.
"Saya belum benar-benar memikirkan tenggat waktu, namun tidak bisa melampaui balapan di Mugello (GP Italia, 29 Mei). Di Barcelona (GP Catalunya, 5 Juni) masa depan saya akan jelas. Kami punya hal-hal menarik,” katanya, dikutip Motorsport.
“Bukannya saya buru-buru, karena waktu berpihak pada saya, di setiap race saya semakin kuat dan saya masih memperjuangkan gelar, ini lebih pada rasa hormat. Di Barcelona masa depan saya harus jelas,” Espargaro menegaskan.
Kondisi ini terasa miris. Sebab, Espargaro kini mampu membawa Aprilia mencatatkan peningkayan pesat sebagai tim yang patut diperhitungkan dalam persaingan MotoGP.
Bahkan, kini Aprilia bisa terlepas dari konsesi MotoGP juga tak lepas dari peran dirinya di lintasan. Konsesi adalah regulasi dari operator balapan yang dilakukan dalam upaya menyeimbangkan level kekuatan semua partisipan.
Pabrikan yang memiliki konsesi punya beberaa keuntungan, seperti mendapat jatah sembilan mesin semusim, tidak terkena pembekuan pengembangan mesin (engine freeze), enam wildcard, hingga diperbolehkan menurunkan pembalap pabrikan pada tes resmi.
Konsesi diberikan kepada pabrikan yang belum berhasil meraih kemenangan atau podium, memungkinkan untuk mengejar ketinggalan, atau setidaknya bisa mengimbangi level performa mapan Yamaha, Honda, Ducati dan Suzuki.
Perincian poin konsesi, yakni tiga (3) poin untuk kemenangan, kemudian dua (2) poin atas podium kedua, serta satu (1) poin dari hasil finis ketiga. Jika pabrikan mengantongi enam (6) poin konsesi, maka mereka bakal kehilangan konsesi pada musim berikutnya.
Espargaro mengamankan posisi keempat dalam Grand Prix Qatar. Dan meski hanya urutan kesembilan di Indonesia, Spaniard membayar lunas di Argentina.
Espargaro sukses meraih kemenangan bersejarah di Sirkuit Termas de Rio Hondo awal bulan lalu. Podium tertinggi ini perdana bagi Aprilia, termasuk untuk sang pembalap yang telah berkarier pada kelas premier sejak 2009 silam.
Dengan kemenangan itu, Aprilia mengumpulkan empat poin konsesi. Ini mencakup satu poin hasil finis ketiga di Silverstone 2021. Regulasi menyatakan, jika pabrikan menyentuh enam poin, maka hak konsesi dicabut karena Aprilia dinilai sudah mampu kompetitif.
Rincian pencabutan hak konsesi Aprilia di MotoGP:
2021 - MotoGP Inggris - Finis ketiga - 1 poin
2022 - MotoGP Argentina - juara - 3 poin
2022 - MotoGP Portugal - Finis ketiga - 1 poin
2022 - MotoGP Spanyol - Finis ketiga - 1 poin