PINUSI.COM - Daniel Maldini, berhasil membuktikan bahwa nama belakangnya bukan sekedar penerus keluarga, tapi juga penerus tradisi juara di trah Maldini di jagat sepakbola.
Nama Maldini dan AC Milan seperti sudah menjadi suatu kesatuan. Diawali dengan kiprah Cesare Maldini
Cesare, lahir di Trieste, Italia pada 5 Februari 1932. Karir sepakbolanya dimulai pada tahun 1952 bersama klub lokal, Triestina. Dua tahun berselang, dia memutuskan hijrah ke Kota Mode
Berposisi sebagai bek, dia berseragam Il Diavolo Rosso 12 tahun. Dari 347 pertandingan yang dimainkan, dia menyumbang tiga gol dan mempersembahkan empat gelar Serie A (1954–55, 1956–57, 1958–59, 1961–62), Piala Eropa (1962-1963) dan Piala Latin tahun 1956
Sebelum memutuskan pensiun di tahun 1967, satu musim terakhir dia menghabiskan bersama Torino.
Cesare merupakan sosok bek elegan dan dihormati, memiliki teknik serta jangkauan passing yang baik, dan kemampuan yang sangat baik untuk membaca permainan. Jiwa kepemimpinan ada padanya
Konsistensi, dan fleksibilitas taktisnya, disiplin, baik di luar dan di dalam lapangan hijau, jadi ciri khasnya. Meski ia biasanya ditempatkan sebagai bek tengah, atau sebagai libero, dia juga mampu berfungsi sebagai bek kanan
Generasi kedua, Paolo Maldini. Anak dari Cesare ini tak hanya lahir sebagai penerus Sang Ayah sebagai pemain, tapi seorang legenda Milan.
One Man Team, itulah Paolo, Memulai karir sepakbola di tim junior Milan pada 1978, dia masuk tim utama pada 1984. 98 gol disumbangkan untuk Milan dari 1013 pertandingan
Debut Paolo di Serie A terjadi pada tahun 1985 melawan Udinese, saat berusia 16 tahun. Sejak saat itu dia mempunyai karier yang cemerlang, memenangi banyak trofi bersama Milan
Maldini bisa dikatakan adalah bek terbaik di dunia pada puncak kariernya. Hal ini ditandai dengan keberhasilan Maldini meraih peringkat tiga dalam Ballon d'Or versi majalah France Football pada tahun 1994 dan 2003.
Bicara soal gelar, tujuh gelar Serie A, Coppa Italia, lima trofi Supercoppa Italia, lima kali juara Liga Champions, empat piala super UEFA, sepasang Piala Intercontinental dan juara Piala Dunia Antarklub, sukses diraihnya
Sebagai penghormaatan jasa dan loyalitasnya, pihak klub memensiunkan nomor punggung 3 yang menjadi ikon Paolo.
Kini, generasi penerus trah Maldini adalah Daniel. Seolah tak mau menyia-nyiakan DNA juara dari Sang kakek dan Ayahnya, Daniel memang baru tiga musim terakhir masuk skuad utama Milan.
Musim ini, dia menjadi bagian tim Scudetto. Dengan begitu, tradisi juara Serie A berhasil diteruskan pemain kelahiran 11 Oktober 2001 ini.
Saat merayakan Scudetto, Daniel disambut Paolo yang menatap dengan rasa bangga dan memberikan selamat padanya