PINUSI.COM - Blunder yang dilakukan pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, di MotoGP Katalunya, menjadi barang langka di ajang balapan, terlebih di kelas MotoGP.
Pembalap Aprilia Racing itu sudah berselebrasi begitu melibas garis finis Sirkuit Catalunya pada lap 23 dari total 24 putaran. Espargaro yang saat itu berada di Posisi ke-2, di depan duo Prama Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco, pun memperlambat motor dan melambaikan tangan ke penonton seperti sudah menyelesaikan balapan.
Beberapa detik kemudian, Espargaro baru sadar masih ada satu lap lagi. Namun semua sudah terlambat. Dia sudah berada di Posisi ke-6 dan hanya mampu melibas pembalap Mooney VR46 Racing, Luca Mariniuntuk finis kelima.
Seusai balapan, pembalap asal Granollers, Spanyol, itu mengungkapkan, posisi pit board timnya yang berada di ujung tikungan menyulitkannya membaca lap tersisa.
Karena itu, sejak awal Espargaro melihat petunjuk lap di Control Tower Sirkuit Katalunya. Masalahnya, model petunjuk sisa lap di Control Tower berbeda dengan pit board.
Akan tetapi, kesalahan rider yang mengira balapan sudah usai padahal masih menyisakan satu putaran, sebelumnya sudah pernah terjadi.
Pada musim 2009, pembalap kelas 125cc (kini Moto3,) Julian Simon membuang kesempatan untuk menang di GP Katalunya dengan penyebab yang sama. Kendati gagal menang di GP Catalunya, Simon akhirnya mampu juara dunia pada akhir musim tersebut.
Hal serupa dialami Alex Rins di kelas Moto3 ada GP Ceko 2014 di Sirkuit Brno. Saat itu, Rins tengah mengejar kemenangan pertamanya pada musim tersebut.
Menjelang lap terakhir, Rins memimpin kelompok terdepan dan membuat kesalahan dengan merayakan kemenangan satu lap sebelum finis. Karena berada di dalam grup, kendati hanya kehilangan sepersekian detik, Rins akhirnya hanya finis di urutan sembilan.