PINUSI.COM - Gelandang Arsenal, Granit Xhaka, kini tengah dalam pengawasan operator liga Inggris dan juga pihak berwajib karena namanya dicurigai terlibat dalam judi bola.
Hal ini berangkat dari kejadian dalam pertandingan Arsenal saat bertandang ke markas Leeds United dalam laga lanjutan pekan 19 Liga Inggris 2021-2022, akhir Desember lalu.
Xhaka terlihat sengaja mengulur-ulur waktu dengan terus menunda untuk melakukan tendangan bebas.
Tindakan sangat mencurigakan, mengingat Arsenal kala itu sedang unggul 4-1 dan tidak ada urgensi mendesak untuk melakukannya, terlebih pertandingan sudah memasuki menit ke-86.
Menariknya, saat itu ada seorang penjudi bernama Alban Jusufi, yang memasang taruhan senilai 65ribu pound. Dia sangat yakin bahwa Xhaka akan mendapat kartu kuning dalam laga itu, dikutip Metro
Sang pemasang akhirnya menang dan mendapat 250 ribu pound atau setara 4,5 miliar rupiah.
Setelah sempat dilakukan penyelidikan oleh federasi sepak bola Inggris, kini Badan Kriminal Nasional Inggris memberikan perkembangan terbaru mengenai kasus ini.
Badan Kriminal Nasional Inggris menemukan bukti baru dalam kasus ini, yaitu jumlah taruhan dengan nilai signifikan yang dilakukan seseorang lewat media krypto di Albania.
Sebelum kasus ini terendus, Alban Jusufi pernah dinyatakan bersalah dalam kasus penyuapan terhadap kiper AIK, Kyriakos Stamatopoulos, agar bermain buruk melawan IFK Gothenburg pada 2017 silam.
Meski Xhaka lahir dan besar di Swiss serta kini menjadi pemain tim nasional Swiss, Xhaka merupakan pria keturunan Albania.