PINUSI.COM - Fans Paris Saint-Germain (PSG) mengecam Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), karena menolak menghentikan pertandingan selama bulan suci Ramadan, agar pemain Muslim dapat berbuka puasa.
Di Prancis, Undang-undang tahun 1905 memisahkan antara Gereja dan Negara, sehingga FFF memutuskan untuk mempertahankan prinsip netralitas dalam sepak bola, dan tidak menghentikan pertandingan selama Bulan Ramadan.
Sementara, kritik dari para penggemar PSG dan kontroversi atas pengusiran Hadjam dari skuad Nantes, mengiringi ketidaksepakatan dan perbedaan pandangan dalam hal ini.
BACA LAINNYA: FIFA Batalkan Peru Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Pejabat FFF sebelumnya telah mengirimkan e-mail kepada Komisi Wasit Federal (CFA), yang melarang interupsi selama pertandingan sepak bola bagi pemain Muslim untuk membiarkan mereka berbuka puasa.
E-mail yang bocor tersebut juga mengatakan pelanggaran ketentuan tersebut dapat dikenakan tindakan disipliner dan atau pidana.
Di sisi lain, Liga Premier Inggris mengumumkan para pemain dibolehkan berbuka puasa di tengah pertandingan selama Bulan Ramadan.
Namun di Prancis, bek Nantes Jaouen Hadjam yang berusia 20 tahun, dikeluarkan dari skuad oleh pelatih kepala tim senior Antoine Kombouare, karena berpuasa pada hari pertandingan.
Kombouare melarang pemainnya berpuasa, agar tetap fit dan menghindari cedera selama pertandingan.
Hadjam pun absen dari pertandingan, dan Nantes menderita kekalahan kandang 3-0 dari Reims dalam pertandingan Ligue 1 Prancis. (*)
Editor: Yaspen Martinus