PINUSI.COM - Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Deva Octavianti tak mau beralasan atas kekalahannya di putaran kedua Indonesia Open 2023. Mereka harus mengakui keunggulan rival lamanya Tang Chun Man/Tse Ying Suet dari Hong Kong.
Dalam laga yang berlangsung selama 35 menit itu, tuan rumah akhirnya harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor 17-21, 14-21.
BACA LAINNYA: Indonesia Jadi Juara Umum ASEAN Para Games 2023, Kantongi 158 Medali Emas
Praveen/Melati mengaku kesulitan menghadapi tekanan lawan karena banyak melakukan unforced error.
Kekurangan ini membuat lawan leluasa menambah poin poin demi poin.
"Kalau dibilang tadi memang banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Praveen dilansir dari laman BolaSport.
"Dan kami juga memang dari awal sudah tertekan sampai babak terakhir tidak bisa keluar dari tekanan."
"Tadi kami sudah coba pakai pola main kami sendiri, sudah coba pola yang lain, tapi banyak melakukan kesalahan sendiri."
BACA LAINNYA: Tahun Lalu Membanting, Anthony Ginting Kini Lempar Raket ke Penonton Usai Juara Singapore Open 2023
Praveen/Melati juga tak mau salahkan kondisi angin sebagai alasan. Bagi mereka, cukup mengakui pasangan Hong Kong memang bermain lebih bagus.
"Angin tidak bisa dijadikan alasan. Mereka juga merasakan apa kami rasakan," kata Praveen soal permasalah konidisi angin.
"Mereka juga pasangan yang bagus. punya kualitas. Mereka juga lagi berada di performa yang baik," lanjutnya.
"Tidak juga, sama aja. tidak bisa dijadikan alasan," kata Praveen lagi ketika ditanya faktor lawan yang dua-duanya merupakan pemain kidal.
Klub PB Djarum tidak ingin sombong dengan tujuan selanjutnya, hanya ingin meningkatkan peringkat dunia.
"Target kita memperbaiki ranking dulu," ujar Praveen.
Editor: Cipto Aldi