PINUSI.COM - Richarlison, striker Tottenham Hotspurs, merasa perlu mencari bantuan psikologis, usai tampil buruk di Tottenham Hotspur, dan bersikap emosional saat membela Timnas Brasil.
Richarlison mengeklaim tangisannya setelah pertandingan bersama Brasil, adalah caranya melepaskan tekanan dari masalah di luar lapangan, seperti masalah dengan agennya.
"Momen kesedihan itu bukan karena bermain buruk,” kata Richalison kepada surat kabar Brasil, O Globo (13/9/2023).
BACA LAINNYA: Sempat Berselisih dengan Roberto Mancini, Manuel Locatelli Tersanjung Bisa Kembali ke Timnas Italia
"Menurut saya, saya tidak memainkan pertandingan yang buruk di Belem.”
"Itu lebih tentang mengeluarkan hal-hal yang terjadi di luar lapangan dari sistem saya, yang telah lepas kendali."
"Bukan karena apa pun yang telah saya lakukan, tetapi karena orang-orang yang dekat dengan saya," tuturnya.
Menurut O Globo, Richarlison baru-baru ini berpisah dengan agen jangka panjangnya, Renato Velasco.
"Sekarang segalanya sedikit lebih stabil di rumah. Orang-orang yang hanya mengincar uang saya, tidak lagi dekat dengan saya."
"Saya akan kembali ke Inggris dan mencari bantuan psikologis, dari seorang psikolog, untuk menguatkan pikiran saya."
"Itulah tujuan utamanya, untuk kembali dengan lebih kuat," paparnya.
Tottenham akan kembali beraksi di Premier League melawan Sheffield United pada Sabtu (16/9/2023) besok.
Sedangkan pertandingan Brasil berikutnya adalah melawan Venezuela dan Uruguay pada 13 Oktober mendatang.
"Saya pikir saya akan menjadi bagian dari susunan pemain (Brasil) berikutnya. Itulah yang sedang saya usahakan."
"Ini tentang melakukan performa yang baik di Tottenham. Saya akan duduk dan berbicara dengan mereka."
"Saya membutuhkan penampilan yang bagus, untuk masuk ke dalam alur permainan dan menyesuaikan diri," bebernya.
Richalison mencetak 4 gol dalam 40 pertandingan untuk Tottenham, sejak transfernya dari Everton pada 2022, dan memiliki rekor 20 gol dalam 45 pertandingan internasional untuk Brasil. (*)
Editor: Yaspen Martinus