PINUSI.COM - FIFA meminta Jakarta Internasional Stadium (JIS) direnovasi, karena akan menjadi calon venue Piala Dunia U-17 2023.
JIS menjadi sorotan FIFA, karena kondisi rumputnya kurang baik.
PSSI menjelaskan alasan FIFA memberikan catatan soal kondisi JIS, meski FIFA belum datang ke Indonesia.
BACA LAINNYA: Tak Ingin Menanggung Beban Sang Anak, Rafael Alun: Sudah Dewasa!
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan, PSSI mengusulkan delapan stadion kepada FIFA.
Rinciannya, enam stadion untuk Piala Dunia U-20, dan dua stadion tambahan, yakni JIS dan Stadion Pakansari, yang memiliki standar internasional dan FIFA.
"Begini, sejak awal kami mengusulkan delapan stadion ke FIFA, yang enam di antaranya untuk (Piala Dunia U-20)."
BACA LAINNYA: Kepala Basarnas Belum Tahu Anak Buahnya Diciduk KPK
"Tapi kami juga menginginkan ada dua stadion tambahan, supaya memang kita mempunyai banyak lapangan yang punya standar internasional dan FIFA."
"Kebetulan ini ada turnamennya, dari situ tentu FIFA mengecek bagaimana (kondisi stadionnya)."
"Mereka ada konsultannya yang dikirim. Jadi kita tidak usah polemik, 'konsultan ini', ada surat penunjukannya dari FIFA," jelas Erick Thohir, Selasa (25/7/2023).
JIS, lanjutnya, menjadi salah satu stadion yang diajukan PSSI, dan mendapat perhatian lebih dari badan sepak bola dunia.
Erick menegaskan, JIS harus segera direnovasi, jika dipilih menjadi venue Piala Dunia U-17.
Dari surat FIFA yang dikirim ke PSSI pada 20 Juli 2023, FIFA memberikan catatan, rumput JIS harus segera diganti.
"Ya memang catatan dari FIFA adalah JIS yang diprioritaskan, tidak ada stadion lain."
"Dari pantauan FIFA, catatannya memang ada. Contoh di 'stadion A' harus ada perbaikan A, tapi memang khusus satunya, FIFA menulis dengan black and white (JIS) ada seperti ini."
"Ini nanti (renovasi) menyangkut akses semua, terus kalau ditanya apa karena Bu Tisha (Ratu Tisha Waketum PSSI) dan Pak Erick melobi FIFA? Tidak. Standar mereka tinggi dan punya sistem matang."
"Bukan karena suka tidak suka, lalu melobi FIFA supaya 'stadion A' kelihatan tidak bagus, ya tidak lah. Kami kan ingin semua stadion jadi baik," beber Erick Tohir. (*)
Editor: Yaspen Martinus