PINUSI.COM - Ketua Umum PSSI saat ini, Erick Thohir, menjelaskan bahwa mereka telah berdiskusi dengan Federasi Sepak Bola Australia (FAA) mengenai kemungkinan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034.
Dalam konteks ini, Asia dan Oseania mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah turnamen sepakbola yang sangat bergengsi ini, terutama mengingat Piala Dunia 2030 akan melibatkan tiga benua, yaitu Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan.
Mantan Presiden Klub Inter Milan ini menyatakan bahwa pembicaraan dengan Australia telah dimulai sejak lama yaitu pada tahun 2017, dan intensitasnya terus ditingkatkan. Diskusi ini kembali diangkat setelah Kongres FIFA di Rwanda pada bulan April lalu. Ia menegaskan bahwa pembicaraan mengenai potensi menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034 tidak hanya melibatkan federasi sepak bola, namun juga kepala pemerintahan dari kedua negara.
Dilansir dari Antara, Erick Thohir mengatakan "Pihak FAA (Federasi Sepak Bola Australia) telah meminta kerjasama kembali. Jadi, memang opsi yang ada adalah kita bersama Australia dan New Zealand, atau opsi lainnya, kita bersama Australia bersama beberapa negara Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia".
Erick juga menambahkan bahwa mereka telah menyampaikan informasi terkait penawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia kepada Presiden Joko Widodo bahkan merespons positif terhadap kemungkinan tersebut. Diskusi yang konstruktif juga telah berlangsung dengan pihak FAA Australia.
FIFA telah menetapkan batas waktu hingga 31 Oktober untuk mengajukan pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2034. Saat ini, selain Indonesia dan Australia, Arab Saudi juga menyatakan minat menjadi tuan rumah.
“Opsi-opsi ini kita masih buka, karena proses pengajuan masih punya tenggat beberapa minggu ke depan. Tentu dari pihak Arab Saudi juga sudah mengontak kami semua. Sebagai negara sahabat kita pasti saling mendukung." Ujar Erick.
Tetapi tentu sebagai negara Indonesia, kita boleh dong mencoba, karena memang persiapannya sudah dari tahun 2017. Bukan kagetan gitu, tapi melalui proses panjang, kapan kita punya kemungkinan lebih besar lagi.” Tambahnya. (*)