PINUSI.COM - Mantan pelatih Tottenham Hotspur dan Inter Milan, Antonio Conte akhirnya memberikan respons yang menyatakan dirinya terkait spekulasi melatih sang juara Serie A musim lalu yaitu Napoli, untuk menggantikan Rudi Garcia yang membuat ketidakstabilan performa Napoli menjadi penyebab utama. Napoli mencatatkan hanya lima kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan di Liga Italia dan Liga Champions.
Selain itu, permasalahan internal juga menjadi faktor penting. Terjadi konflik internal dengan beberapa pemain, yang berdampak pada keharmonisan di ruang ganti klub. Perihal itu, Rudi Garcia dinilai tidak berhasil baik dengan Napoli.
Beberapa hari belakangan, nama Antonio Conte muncul sebagai calon yang diinginkan Napoli untuk mengisi posisi kosong tersebut. Keadaan beruntung bagi Napoli, karena saat ini Antonio Conte sedang tidak memiliki klub.
Sejak berpisah dengan Tottenham Hotspur pada Maret lalu, Antonio Conte belum memimpin satu pun klub. Namun, menurut media Sky Sport Italia melaporkan bahwa Antonio Conte akan bertemu langsung dengan Presiden Napoli yaitu Aurelio De Laurentiis, untuk membahas kemungkinan mengambil alih posisi yang ditinggalkan oleh Garcia. Setelah mengamankan Scudetto di Inter pada musim 2020/21, Antonio Conte belum memulai karirnya kembali di Serie A.
Antonio Conte mengonfirmasi keinginannya untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga.
Melalui Instagram Story pribadinya, ia menegaskan, "Saya terus mendengar rumor yang terus mengaitkan saya dengan klub-klub besar. Saya ingin menegaskan lagi, untuk saat ini, fokus saya adalah meluangkan waktu dan menikmati kebersamaan dengan keluarga saya."
Namun, ada banyak pihak yang berspekulasi bahwa Antonio Conte tidak akan cocok sebagai pelatih Napoli. Setidaknya, ada tiga alasan yang menguatkan keyakinan bahwa sang pelatih tidak akan sejalan dengan filosofi Napoli.
Yang pertama, Antonio Conte memiliki reputasi sebagai pelatih yang boros. Pria berusia 54 tahun tersebut telah menghabiskan dana sekitar 1,1 miliar euro atau sekitar Rp18,2 triliun untuk membawa total 176 pemain. Kebiasaan ini bertentangan dengan pola transfer Napoli, yang jarang mengeluarkan uang dalam jumlah besar setiap musimnya.
Yang kedua, gaji Antonio Conte yang tidak akan cocok dengan standar gaji pelatih Napoli. Sama seperti klub-klub Serie A lainnya, Napoli tidak cenderung memberikan gaji yang sangat tinggi kepada seorang pelatih.
Yang terakhir, yaitu Napoli yang dikenal sebagai tim yang mengedepankan gaya permainan menyerang. Sementara itu, Antonio Conte dikenal sebagai pelatih dengan fokus taktik yang lebih defensif. (*)