PINUSI.COM - Striker Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe diam-diam ternyata mengagumi klub raksasa Serie A, AC Milan.
Untuk beberapa orang, ini sebenarnya sudah menjadi informasi yang banyak diketahui. Bahkan, Mbappe sendiri pernah secara terbuka berbicara tentang hal ini kepada media.
Striker berusia 24 tahun ini pernah menyatakan, satu-satunya klub di Liga Italia yang mungkin akan menjadi pilihan bagi dirinya di masa depan adalah Milan.
Informasi ini juga telah disahkan oleh Fayza, ibunda Mbappe, yang mengungkapkan bagaimana dukungan yang diberikan oleh Mbappe terhadap Milan selama berada di rumah.
Fayza mengungkapkan, Rossoner selalu menjadi perbincangan utama dalam keluarga Mbappe.
Kesempatan ini terjadi karena Mbappe memiliki hubungan yang dekat dengan keluarganya yang berasal dari Italia, yang semuanya merupakan penggemar berat Milan.
"Ketika dia datang ke rumah, satu-satunya yang dia mau bicarakan adalah tentang Milan."
"Jika Milan kalah, dia mungkin akan marah, melempar remote ke arah televisi, dan mengeluarkan kata-kata kasar dalam bahasa Italia," ungkap Fayza, seperti dilaporkan La Gazzetta dello Sport.
Dalam laporan eksklusif tersebut, Fayza juga membeberkan Mbappe pernah mengatakan kepada dirinya, tentang keinginan sang anak bermain untuk Milan pada tahap akhir kariernya.
"Mbappe pernah berbicara kepada saya tentang rencananya untuk bergabung dengan Milan saat memasuki tahap akhir kariernya."
"Sayangnya, dia hanya bercanda ketika mengatakannya. Tetapi kenyataannya, anak saya adalah penggemar berat Milan," beber Fayza.
Status Mbappe di PSG saat ini sedang tidak pasti. Kontraknya akan berakhir pada akhir musim 2023-2024, dan belum ada kepastian apakah dia akan meninggalkan klub atau memperpanjang kontraknya.
Jika dia memutuskan untuk pergi, klub yang paling sering disebut-sebut dalam rumor sebagai tujuan paling mungkin adalah Real Madrid.
Sedangkan Milan yang disebut oleh Fayza sebelumnya, tidak masuk dalam percakapan seputar kemungkinan pindahnya Mbappe, mungkin karena isu gaji Mbappe yang dianggap terlalu tinggi. (*)