PINUSI.COM - Gelandang AC Milan Sandro Tonali dilarang bermain selama 10 bulan, akibat terlibat perjudian ilegal.
Masalah ini semakin rumit, karena klub yang saat ini mempekerjakan Tonali, Newcastle United, berencana mengajukan tuntutan hukum terhadap AC Milan dalam konteks kasus ini.
Newcastle United tampaknya sangat kesal karena kasus ini baru muncul setelah Tonali meninggalkan San Siro dan bergabung dengan The Magpies pada bursa transfer musim panas.
Yang lebih membuat frustrasi adalah Tonali terlibat dalam perjudian ilegal dengan mencantumkan AC Milan sebagai salah satu klub dalam taruhan tersebut.
Akibat larangan bermain selama 10 bulan ini, Sandro Tonali terpaksa mengakhiri musim debutnya di Newcastle lebih awal, dan baru dapat kembali bermain setidaknya pada musim depan.
Berdasarkan laporan dari media Italia, Corriere dello Sport (melalui TMW), Newcastle berencana membuat AC Milan merasakan konsekuensinya dengan mengajukan tuntutan hukum senilai jutaan dolar terkait kasus Tonali.
Sandro Tonali dilarang bermain sepak bola selama 10 bulan karena pelanggaran undang-undang perjudian.
Selain berniat menggugat AC Milan, Newcastle United juga dilaporkan akan menunda pembayaran gaji Sandro Tonali selama masa skorsing 10 bulan ini.
Tindakan ini berasal dari klausul gaji tahunan sebesar 8 juta euro ditambah bonus dalam kesepakatan transfer Tonali, ketika dia pindah dari AC Milan pada musim panas sebelumnya.
Pendekatan yang diambil oleh Newcastle ini terlihat sebagai sikap yang keras, terutama jika dibandingkan dengan Fagioli yang juga terlibat dalam kasus serupa dan masih menerima gaji dari Juventus selama masa hukumannya.
Berita dari media Italia, La Gazzetta dello Sport, mengindikasikan nasib Sandro Tonali bisa semakin suram karena ada kemungkinan dia akan dikecualikan dari skuad Newcastle. Ini berarti bahwa dia harus berlatih secara mandiri selama periode masa skorsing ini.
Sanksi ini belum bersifat resmi secara penuh, karena kuasa hukum Tonali masih dalam tahap perundingan dengan kejaksaan untuk mencapai kesepakatan mengenai kemungkinan 'sanksi tambahan' yang diberlakukan pada pemain tersebut. (*)