PINUSI.COM - Cesc Fabregas, mantan pemain bintang Arsenal, Chelsea, dan Barcelona, bersiap memulai karier kepelatihannya, dengan menjadi pelatih kepala Como di Serie B Italia.
Pemain berusia 36 tahun tersebut akan diangkat sebagai pelatih kepala baru Como, setelah Moreno Longo dipecat, meskipun Como berhasil mengalahkan Ascoli 1-0 dalam pertandingan tandang pada Sabtu lalu.
Berdasarkan laporan dari seorang jurnalis bernama Fabrizio Romano, Fabregas telah ditunjuk sebagai pelatih tim junior Como pada musim panas sebelumnya, setelah pensiun sebagai pemain.
Penunjukan ini akan menjadi pengalaman kepelatihan utama pertamanya. Saat ini, Como menduduki posisi keenam dalam klasemen Serie B, dengan koleksi 21 poin dari 12 pertandingan, berada di zona play-off dan delapan poin di bawah pemimpin klasemen, Parma.
Sebagai pemain, Fabregas telah bermain 17 pertandingan bersama Como di Serie B musim lalu.
Ia memiliki prestasi memenangkan Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa dua kali bersama Spanyol, serta meraih gelar juara di Inggris dan Spanyol bersama Barcelona dan Chelsea.
Tim Thornton, seorang wartawan senior dari Sky Sports, menghabiskan beberapa hari di Como, dan secara langsung menyaksikan betapa Cesc Fabregas menikmati tantangan baru sebagai pelatih.
Tempat ini dianggap sebagai salah satu lokasi yang paling indah dalam dunia sepak bola.
Fabregas juga berbagi pandangannya mengenai proses perekrutan Arsenal dan Chelsea selama musim panas ini, serta perpindahan Jude Bellingham ke Real Madrid.
Langkah terbarunya membawanya ke peran pelatih untuk tim 'B' dan Primavera di Como 1907.
Proyek ini sangat disukainya, terutama setelah ia menandatangani kontrak dengan klub tersebut sebagai pemain, lebih dari satu tahun alu.
Fabregas sangat terlibat dalam proyek di Como, karena seperti mantan rekan setimnya di Arsenal, Thierry Henry, ia memiliki sebagian kepemilikan di klub tersebut.
Sebagai bagian dari film dokumenter baru, studio Como mengikuti perjalanan Fabregas dalam dunia kepelatihan.
Como merupakan klub yang memiliki ambisi besar, dan jika Fabregas dapat mengembangkan pemain melalui akademi, semua orang akan merasakan manfaatnya.
Hingga saat ini, sudah dua lulusan akademi yang berhasil menandatangani kontrak profesional.
"Saya melihat banyak potensi dan kualitas di sini. Salah satu tujuan saya adalah agar beberapa dari mereka bisa masuk ke dalam tim utama," ujar Fabregas.
Namun, ini hanya merupakan langkah awal. Fabregas memandang ke depan, dan ingin sukses dalam karier kepelatihannya.
Ia telah mencapai puncak sebagai pemain, dengan mengumpulkan 110 caps untuk Spanyol dan meraih Kejuaraan Eropa serta Piala Dunia secara beruntun. (*)