Radja Nainggolan Ceritakan Keluh Kesah pada Saat Bermain di Serie A dan Timnas Belgia

Oleh robbyWednesday, 15th November 2023 | 18:15 WIB
Radja Nainggolan Ceritakan Keluh Kesah pada Saat Bermain di Serie A dan Timnas Belgia
Radja Nainggolan beri alasan pernah menolak bermain bersama Juventus pada masa itu. Sumber: Pinterest

PINUSI.COM - Pesepakbola keturunan Indonesia-Belgia, Radja Nainggolan, mengungkapkan bahwa ia dengan gigih menolak tawaran untuk pindah ke Juventus karena menilai bahwa tim tersebut memiliki hubungan yang kurang fair dengan wasit.

Dalam kisah hidupnya, diketahui bahwa Radja Nainggolan merupakan anak dari perempuan Belgia, Lizy Bogaerts, yang berpasangan dengan Marianus Nainggolan, seorang Batak Toba dari Indonesia. Radja dan saudara kembarnya, Riana, dibesarkan oleh ibunya sendiri karena sang ayah meninggalkan mereka saat mereka masih kecil.

Wajar jika Radja Nainggolan tidak mengetahui latar belakang keturunannya Indonesia selama masa kecilnya. Ia tumbuh sebagai pesepak bola berbakat di Belgia dan kemudian merantau ke Italia. Pada tahun 2010, Radja Nainggolan bergabung dengan Cagliari Calcio pada usia 22 tahun. Performanya terus meningkat, membuatnya menjadi incaran klub-klub besar.

Meskipun Juventus merayunya untuk pindah ke Turin, Radja Nainggolan dengan tegas menolak dan memilih bergabung dengan AS Roma pada tahun 2014, meskipun ia mengakui bahwa Juventus mengajaknya pindah. Dalam wawancara di kanal YouTube Sport77, Nainggolan mengungkapkan bahwa puncak kariernya adalah saat membela AS Roma, kendati kemudian ia pindah ke Inter Milan.

"Puncak karier saya adalah ketika saya bermain untuk AS Roma. Saya merasa sangat bahagia, baik di dalam maupun di luar lapangan," Ucap Radja Nainggolan.

"Iya, saya merasa sedikit kecewa ketika saya pindah ke Inter karena saya harus meninggalkan Roma. Namun, begitulah kehidupan," lanjutnya. "Saya memilih Inter karena pada saat itu, pelatih Inter adalah (Luciano) Spaletti, dan dia juga menjadi pelatih saya ketika saya membela AS Roma,"

Host dari Sport77, Mamat Alkatiri bertanya kepada Radja Nainggolan tentang apakah benar anda pernah ditawari oleh Juventus.

"Iya, memang benar bahwa Juventus pernah menawarkan saya agar ia pindah ke Turin. Saya belum belum menerima tawaran dari Juventus, karena itu tidak sejalan dengan prinsip hidup saya," Jawab Radja.

"Benar, mereka (Juventus) menginginkan saya. Bahkan, mereka menunggu tiga hingga empat tahun, tapi saya selalu menolaknya karena itu terasa seperti lelucon," Terang Radja.

"Ketika saya bermain di Cagliari, sebelum pindah ke AS Roma, selama dua hingga tiga tahun, mereka (Juventus) terus-menerus meminta saya untuk bergabung," Lanjut nya.

"Namun, pada akhirnya, saya menolak tawaran itu karena setiap kali kami berhadapan dengan Juventus, saya merasakannya sendiri bahwa mereka selalu menang dengan bantuan wasit," Tambah nya.

"Saya memberi tahu diri saya sendiri bahwa saya harus bergabung dengan tim lain, tim yang lebih besar seperti AS Roma, untuk berkompetisi melawan Juventus." Ungkap nya.

Ketika akhirnya Radja memakai seragam Roma dan berhadapan dengan Juventus di Turin, Giallorossi kalah dengan skor 2-3. Tingkah laku wasit sangat mencolok ketika Juventus mendapatkan dua penalti.

"Kami harus mengalami kekalahan dalam pertandingan tersebut. Jadi, apakah itu Cagliari atau tim besar seperti Roma, sistemnya sama (harus kalah). Oleh karena itu, saya tidak menyukai Juventus," Imbuh nya.

"Mereka memiliki tim yang bagus, memiliki organisasi yang baik. Menurut saya, Juventus adalah klub terbesar dalam 10 tahun terakhir di Italia, dan mereka tidak memerlukan bantuan wasit untuk menang. Itu adalah pendapat saya," Ujar nya.

Meski begitu, Radja Nainggolan menegaskan bahwa penolakannya terhadap Juventus tidak bermotifkan menyalahkan klub tersebut. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut semata-mata didasari oleh prinsip dan pilihan hidup pribadinya.

"Namun pada akhirnya, saya selalu menolaknya karena setiap kali kami bertanding melawan Juventus, saya merasakannya sendiri bahwa mereka selalu menang dengan bantuan wasit," Tambah nya.

"Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa saya harus bergabung dengan tim lain, tim yang lebih besar seperti AS Roma, untuk dapat bersaing dengan Juventus," (*)

Terkini

Timnas Basket Indonesia Kalah Tipis dari Korea Selatan 78-86 di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
Timnas Basket Indonesia Kalah Tipis dari Korea Selatan 78-86 di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
PinSport | in 6 hours
Calvin Verdonk, Pilar Kokoh di Balik Kemenangan Timnas Indonesia
Calvin Verdonk, Pilar Kokoh di Balik Kemenangan Timnas Indonesia
PinSport | in 4 hours
Manchester City Resmi Perpanjang Kontrak Pep Guardiola Hingga 2027
Manchester City Resmi Perpanjang Kontrak Pep Guardiola Hingga 2027
PinSport | in 4 hours
Persebaya Siap Jamu Persija, Paul Munster Ketakutan Dengan Rizky Ridho
Persebaya Siap Jamu Persija, Paul Munster Ketakutan Dengan Rizky Ridho
PinSport | in 3 hours
Hotel Santika Premiere ICE BSD City: Penginapan Mewah dengan Nuansa Modern di Tengah Kota
Hotel Santika Premiere ICE BSD City: Penginapan Mewah dengan Nuansa Modern di Tengah Kota
PinRec | in 3 hours
Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Juara Ke 3 Di Ajang Piala AFF 2024
Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Juara Ke 3 Di Ajang Piala AFF 2024
PinSport | in 3 hours
Thom Haye Terpukau dengan Atmosfer SUGBK: Sulit Dijelaskan!
Thom Haye Terpukau dengan Atmosfer SUGBK: Sulit Dijelaskan!
PinSport | in 2 hours
Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Downing Street London
Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Downing Street London
PinNews | in 2 hours
Teknologi Mesin Nissan GT-R Akan Digunakan untuk Model Baru: Siap Hadirkan Kejutan!
Teknologi Mesin Nissan GT-R Akan Digunakan untuk Model Baru: Siap Hadirkan Kejutan!
PinTect | in 2 hours
Daftar Pemenang FFI 2024, Dari Agus Ringgo Sampai Film Agak Lain
Daftar Pemenang FFI 2024, Dari Agus Ringgo Sampai Film Agak Lain
PinTertainment | in 2 hours
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta