PINUSI.COM - Fabio Di Giannantonio terlihat tampil buruk dalam beberapa pertandingan terakhir. Meski begitu, nasibnya musim depan masih belum jelas.
Pembalap Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio, tampil fantastis dalam beberapa balapan terakhir. Fabio Diggia konsisten finis sepuluh besar dalam lima balapan terakhir. Ia pun meraih podium untuk pertama kalinya dalam lima seri terakhir.
Puncaknya adalah MotoGP Qatar, dimana Diggia pertama kali memenangi seri tersebut dan berdiri di puncak podium. Kemenangan pertamanya ini pun membuatnya penuh emosi. Pebalap MotoGP pun memujinya atas pencapaian tersebut. Usai melewati garis finis, beberapa pembalap antara lain Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Alex Marquez datang untuk memberi selamat kepada Diggia. Bagi Diggia, pencapaian tersebut jelas sangat penting untuk kariernya ke depan.
"Karena Anda harus bekerja keras dan percaya itu. Tidak ada satupun yang bisa memberikan kepercayaan diri dan Anda harus percaya diri sendiri. Sayang sekali banyak orang yang menganggap bahwa rasa percaya diri adalah suatu kesombongan. Ini bukan kesombongan, hanya membantu memberikan ekstra. Saya berusaha membangun rasa percaya diri itu, melangkah, berusaha lebih baik, dan belajar. Saya datang ke sini dengan pemikiran bahwa saya adalah pebalap yang cukup lengkap dan bisa melangkah lebih jauh, dan kami berhasil," kata Diggia dilansir Speedweek.
Seperti kita ketahui bersama, nasib Diggia musim depan masih belum jelas. Jelas dia tidak akan lagi membalap untuk Gresini Racing karena digantikan oleh Marc Marquez. Sejauh ini, satu-satunya tempat yang masih terbuka adalah Repsol Honda. Meski demikian, Diggia tampaknya bukan pilihan Repsol Honda untuk menggantikan Max. Diggia juga dikabarkan akan pindah ke VR46 Racing Team bersama Luca Marini. Sayangnya, tidak satu pun kabar tersebut dapat dikonfirmasi.
Hal lain yang patut diperhatikan dari kemenangan Diggia di Qatar adalah tulisan “Mapping 8” yang muncul di dashboard motornya, yang diyakini merupakan perintah tim Ducati untuk memuluskan laju Bagnaia. Pasalnya, saat Jorge Lorenzo mengendarai Ducati pada 2017 lalu, pesan serupa muncul di dashboard. Maksud pesan tersebut adalah agar Lorenzo memberi jalan bagi Andrea Dovizioso yang tengah bersaing memperebutkan gelar juara.
"Kami memang berencana untuk menyalip empat sampai lima lap terakhir. Jadi 'Mapping 8' adalah pesan sederhana yang menyatakan ini adalah momennya. Itu adalah sinyal bagus karena saya tidak pernah melihat di pit board dan tidak tahu juga berapa lap tersisa. Setelah 'Mapping 8' saya lihat ke pitboard dan tersisa empat lap. Jadi saya berusaha melakukannya (menyalip Pecco)," tutur Diggia. (*)