search:
|
PinRec

Jangan Pernah Gabungkan Obat-obatan Ini dengan Kopi!

Suneni/ Rabu, 12 Jun 2024 05:30 WIB
Jangan Pernah Gabungkan Obat-obatan Ini dengan Kopi!

Mengonsumsi obat sambil minum kopi dapat memengaruhi kinerja obat tersebut pada tubuh. Foto: Freepik/jajozik52


PINUSI.COM - Mengawali hari dengan secangkir kopi dapat meningkatkan mood seseorang, serta meningkatkan energi dan produktivitas.


Namun, saat sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan menggabungkannya dengan kopi, Pinusian mungkin mengalami efek samping tertentu yang berbahaya pada tubuh. 


Mengonsumsi obat sambil minum kopi dapat memengaruhi kinerja obat tersebut pada tubuh.


Konsumsi kopi bersamaan dengan obat-obatan dapat mempengaruhi penyerapan, gangguan, metabolisme dan ekskresi obat-obatan tertentu.


Berikut ini beberapa obat yang tidak boleh digabungkan dengan kopi. 


Pengobatan Tiroid


Menurut NHS, levothyroxine adalah obat yang digunakan untuk mengobati kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).


Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang membantu mengontrol tingkat energi dan pertumbuhan.


Levothyroxine diambil untuk menggantikan hormon tiroid tiroksin yang hilang.


Pinusian tidak boleh meminum obat tiroid dengan kopi, karena dapat mempengaruhi penyerapan obat.


Sebaiknya hindari minum kopi setelah 2 jam minum obat. 


Obat Diabetes


Kopi menurunkan penyerapan obat.


Oleh karena itu, hindari mengonsumsi kopi satu jam sebelum, dan dua jam setelah minum obat diabetes. 


Antidepresan


Antidepresan bekerja untuk meringankan gejala depresi dan kecemasan.


Meskipun umumnya aman, mengonsumsinya bersama kopi dapat memengaruhi efektivitasnya.


Jika digabungkan, kopi dan antidepresan dapat memperburuk kesehatan mental, karena kafein dapat melawan efek obat tersebut. 


Obat Tekanan Darah


Beta-blocker, penghambat reseptor angiotensin dan banyak lainnya, adalah obat yang diminum untuk mengatasi tekanan darah tinggi.


Mengonsumsi obat-obatan ini dengan kopi, dapat meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan kerja adrenalin di jantung. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Suneni

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook