Ini Alasan Bayi Tak Boleh Minum Madu
Madu sering dianggap lebih sehat daripada gula, karena mengandung sejumlah kecil vitamin, mineral, elektrolit, enzim, asam amino, dan flavonoid. Foto: Pinterest
PINUSI.COM - Para ibu pasti sering mendengar betapa banyak manfaat madu.
Banyak orang tua yang mencari alternatif pengganti gula, biasanya akan memilih madu.
Namun, ibu wajib tahu, bayi berusia di bawah satu tahun tidak boleh mengonsumsi madu, karena bisa menyebabkan botulisme, jenis keracunan makanan.
Baca Lainnya :
Bayi
sebaiknya tidak mengonsumsi madu dalam bentuk apa pun, bahkan yang telah dimasak
atau dipanggang, termasuk biskuit madu.
Botulisme bayi disebabkan oleh paparan spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat tumbuh dan berkembang di usus bayi.
Baca Lainnya :
Bakteri ini
menghasilkan racun berbahaya yang menyebabkan botulisme pada bayi, terutama
pada usia di bawah enam bulan.
Spora ini juga dapat ditemukan di berbagai
sumber, seperti tanah atau debu.
Madu sering dianggap lebih sehat daripada gula, karena mengandung sejumlah kecil
vitamin, mineral, elektrolit, enzim, asam amino, dan flavonoid.
Baca Lainnya :
Namun,
untuk memperoleh manfaat nutrisi ini, konsumsi madu harus bijak, karena madu
tetap merupakan sumber gula dengan kalori tinggi.
Konsumsi
berlebihan dapat berkontribusi pada risiko resistensi insulin, pradiabetes, dan
diabetes tipe 2.
American
Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan tidak memberikan gula tambahan
kepada anak di bawah usia 2 tahun.
Saat balita mencapai usia dua tahun, AAP merekomendasikan batas konsumsi tidak lebih dari 25 gram atau 6 sendok teh gula tambahan setiap hari.
Dalam
konteks ini, madu dapat digunakan sebagai pengganti gula, selama tidak melebihi
jumlah yang disarankan. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Sarah Salsabilla