search:
|
PinNews

Kegelisahan Geopolitik dan Reli Logam Bikin Harga Emas Melonjak

Fariz Agung Prasetya/ Selasa, 21 Mei 2024 02:30 WIB
Kegelisahan Geopolitik dan Reli Logam Bikin Harga Emas Melonjak

Harga emas mencapai rekor tertinggi di perdagangan Asia pada Hari Senin. Foto: iStock


PINUSI.COM - Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendorong permintaan safe haven, sementara reli yang lebih besar di pasar logam juga berdampak pada logam kuning.

Akibatnya, harga emas mencapai rekor tertinggi di perdagangan Asia pada Hari Senin.

Gold spot naik hampir 1% ke rekor tertinggi $2.440,56 per ons.

Sementara, gold futures yang akan berakhir pada Bulan Juni mencapai rekor tertinggi $2.444,55 per ons.

Setelah kecelakaan helikopter Iran, stabilitas Timur Tengah menjadi perhatian utama.

Laporan media pada akhir pekan menunjukkan pada Hari Minggu, sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya, jatuh di tengah cuaca buruk.

Upaya penyelamatan sedang dilakukan, tetapi para pejabat Iran menyatakan nyawa mereka terancam, menurut Reuters.

Raisi dianggap sebagai pesaing untuk posisi presiden Iran berikutnya.

Dia juga dianggap sebagai seorang garis keras dalam menindak protes dalam negeri dan menegakkan aturan moral.

Kekhawatiran akan perang antara Israel dan Iran menyebabkan harga emas melonjak ke rekor tertinggi di Bulan April.

Namun, perang tidak terjadi. Namun, kemungkinan lebih banyak ketidakpastian di Timur Tengah tampaknya mendorong kembali harga emas.

Israel terus melakukan serangan terhadap Gaza, meningkatkan ketegangan di daerah itu.

Di sisi lain, eskalasi serangan militer antara Rusia dan Ukraina selama akhir pekan mendukung permintaan safe haven.

Harga emas dan logam mulia lainnya naik pada Hari Senin, didorong oleh tren yang lebih besar. 

Platinum futures  naik 0,2% menjadi $1.096,50 per ons, sementara Silver futures  naik 3,2% menjadi $32,285 per ons, level tertinggi dalam 11 tahun.

Meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga AS tahun ini mendorong harga logam, tetapi ekspektasi peningkatan permintaan dan pasokan yang lebih ketat, terutama untuk logam industri, mendorong harga.

Setelah angka inflasi AS yang lemah untuk Bulan April, meningkatkan harapan Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga paling cepat pada Bulan September, fokus minggu ini adalah pada lebih banyak isyarat dari Federal Reserve. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook