search:
|
PinRec

Angkat Realitas Kehidupan Perempuan, Ini Rekomendasi 7 Novel yang Suarakan Feminisme

Ade Irfa Avitri/ Rabu, 14 Feb 2024 11:30 WIB
Angkat Realitas Kehidupan Perempuan, Ini Rekomendasi 7 Novel yang Suarakan Feminisme

Setiap orang, tanpa memandang tingkat kecerdasan, dapat mempelajari nilai-nilai feminisme melalui berbagai media, termasuk novel-novel yang mengangkat isu-isu kesetaraan gender. Foto: Pinterest/Freepik


PINUSI.COM - Feminisme bukanlah semata-mata topik yang berat dan serius.

Sebaliknya, setiap orang, tanpa memandang tingkat kecerdasan, dapat mempelajari nilai-nilai feminisme melalui berbagai media, termasuk novel-novel yang mengangkat isu-isu kesetaraan gender.

Berikut ini beberapa novel yang menyajikan pandangan unik dan mendalam tentang perjuangan perempuan, diskriminasi gender, dan kompleksitas kehidupan sehari-hari mereka. Yuk, simak!

1. Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El Saadawi


Novel ini mengisahkan kisah Firdaus, seorang perempuan yang menghadapi pelecehan seksual, KDRT, dan penindasan patriarki.

Terinspirasi dari kisah nyata, Nawal El Saadawi menyuguhkan gambaran kehidupan perempuan Mesir yang hidup di bawah bayang-bayang penindasan.

Novel ini membangkitkan kesadaran tentang pentingnya perlawanan terhadap ketidaksetaraan gender.

2. Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan


Melalui karakter Dewi Ayu, Eka Kurniawan menggambarkan penderitaan perempuan yang terperangkap dalam lingkaran kekerasan dan eksploitasi seksual.

Kehidupan Dewi Ayu dan anak-anaknya menjadi cermin realitas yang kadang sulit diterima, menyoroti kompleksitas peran perempuan dalam masyarakat yang patriarki.

3. Kim JiYoung, Born 1982 Karya Cho NamJu


Novel ini memotret realitas kehidupan perempuan di Korea Selatan, menyoroti diskriminasi gender yang masih terjadi di tengah kemajuan teknologi dan ekonomi.

Melalui kisah Kim JiYoung, pembaca diajak merenungkan betapa sulitnya perempuan memperoleh pengakuan dan kesetaraan dalam lingkungan yang masih penuh stereotipe gender.

4. Pasung Jiwa Karya Okky Madasari


Sasana, yang merasa terperangkap dalam konstruksi sosial yang maskulin, menemukan kebebasan dan identitas sejatinya melalui perjalanan bersama Jaka Wani.

Novel ini mencerminkan tekanan sosial dan budaya, yang dapat mempersempit kebebasan perempuan dalam mengekspresikan diri.

5. Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer


Meskipun tidak secara khusus membahas feminisme, karakter Nyai Ontosoroh dalam novel ini menunjukkan kekuatan dan keteguhan perempuan dalam menghadapi diskriminasi gender.

Nyai Ontosoroh memperjuangkan haknya dengan penuh keberanian, mengeksplorasi ketidaksetaraan gender dalam konteks sejarah Indonesia.

6. Lebih Senyap dari Bisikan Karya Andina Dwifatma


Melalui kisah Amara dan Baron, novel ini membahas tekanan sosial terhadap perempuan terkait peran tradisional sebagai ibu, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.

Novel ini menjadi cermin realitas perempuan masih sering kali terjebak dalam konstruksi sosial yang membatasi kebebasan mereka.

7. Dominicana Karya Angie Cruz


Kisah Ana Cancion membawa pembaca ke dalam perjalanan perempuan yang berusaha menemukan identitasnya, di tengah tekanan budaya dan harapan sosial.

Novel ini menggambarkan konflik antara ekspektasi dan kebebasan perempuan dalam meraih impian mereka.

Novel-novel bertema feminisme tidak hanya merangsang pemikiran intelektual, tetapi juga mengajak pembaca lebih memahami realitas kehidupan perempuan sehari-hari.

Setiap karya sastra memberikan sudut pandang yang unik dan mendalam tentang perjuangan perempuan dalam menghadapi ketidaksetaraan gender.

Dengan membaca dan memahami cerita-cerita ini, kita dapat lebih peka terhadap isu-isu kesetaraan dan berkontribusi dalam pergerakan, untuk menciptakan dunia yang lebih adil bagi semua.

Selamat membaca dan merenung, semoga tulisan ini memberikan inspirasi untuk menjelajahi dunia novel bertema feminisme. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ade Irfa Avitri

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook