Angkat Realitas Kehidupan Perempuan, Ini Rekomendasi 7 Novel yang Suarakan Feminisme
![Angkat Realitas Kehidupan Perempuan, Ini Rekomendasi 7 Novel yang Suarakan Feminisme](https://asset.pinusi.com/foto_berita/thumb_8001707787323nemrx68j.png)
Setiap orang, tanpa memandang tingkat kecerdasan, dapat mempelajari nilai-nilai feminisme melalui berbagai media, termasuk novel-novel yang mengangkat isu-isu kesetaraan gender. Foto: Pinterest/Freepik
PINUSI.COM - Feminisme
bukanlah semata-mata topik yang berat dan serius.
Sebaliknya, setiap orang, tanpa
memandang tingkat kecerdasan, dapat mempelajari nilai-nilai feminisme melalui
berbagai media, termasuk novel-novel yang mengangkat isu-isu kesetaraan gender.
Berikut ini beberapa novel yang menyajikan
pandangan unik dan mendalam tentang perjuangan perempuan, diskriminasi gender,
dan kompleksitas kehidupan sehari-hari mereka. Yuk, simak!
Baca Lainnya :
1. Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El Saadawi
Novel ini mengisahkan kisah Firdaus, seorang perempuan yang menghadapi pelecehan seksual, KDRT, dan penindasan patriarki.
Baca Lainnya :
Terinspirasi dari kisah nyata, Nawal El Saadawi menyuguhkan gambaran kehidupan perempuan Mesir yang hidup di bawah bayang-bayang penindasan.
Novel
ini membangkitkan kesadaran tentang pentingnya perlawanan terhadap
ketidaksetaraan gender.
2. Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan
Melalui karakter Dewi Ayu, Eka Kurniawan menggambarkan penderitaan perempuan yang terperangkap dalam lingkaran kekerasan dan eksploitasi seksual.
Kehidupan Dewi Ayu dan anak-anaknya menjadi cermin
realitas yang kadang sulit diterima, menyoroti kompleksitas peran perempuan
dalam masyarakat yang patriarki.
3. Kim JiYoung, Born 1982 Karya Cho NamJu
Novel ini memotret realitas kehidupan perempuan di Korea Selatan, menyoroti diskriminasi gender yang masih terjadi di tengah kemajuan teknologi dan ekonomi.
Melalui kisah Kim JiYoung, pembaca
diajak merenungkan betapa sulitnya perempuan memperoleh pengakuan dan
kesetaraan dalam lingkungan yang masih penuh stereotipe gender.
4. Pasung Jiwa Karya Okky Madasari
Sasana, yang merasa terperangkap dalam konstruksi sosial yang maskulin, menemukan kebebasan dan identitas sejatinya melalui perjalanan bersama Jaka Wani.
Novel ini mencerminkan tekanan sosial dan
budaya, yang dapat mempersempit kebebasan perempuan dalam mengekspresikan diri.
5. Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer
Meskipun tidak secara khusus membahas feminisme, karakter Nyai Ontosoroh dalam novel ini menunjukkan kekuatan dan keteguhan perempuan dalam menghadapi diskriminasi gender.
Nyai Ontosoroh
memperjuangkan haknya dengan penuh keberanian, mengeksplorasi ketidaksetaraan
gender dalam konteks sejarah Indonesia.
6. Lebih Senyap dari Bisikan Karya Andina Dwifatma
Melalui kisah Amara dan Baron, novel ini membahas tekanan sosial terhadap perempuan terkait peran tradisional sebagai ibu, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.
Novel ini
menjadi cermin realitas perempuan masih sering kali terjebak dalam
konstruksi sosial yang membatasi kebebasan mereka.
7. Dominicana Karya Angie Cruz
Kisah Ana Cancion membawa pembaca ke dalam perjalanan perempuan yang berusaha menemukan identitasnya, di tengah tekanan budaya dan harapan sosial.
Novel ini menggambarkan konflik antara
ekspektasi dan kebebasan perempuan dalam meraih impian mereka.
Novel-novel bertema feminisme tidak
hanya merangsang pemikiran intelektual, tetapi juga mengajak pembaca lebih memahami realitas kehidupan perempuan sehari-hari.
Setiap karya sastra memberikan sudut
pandang yang unik dan mendalam tentang perjuangan perempuan dalam menghadapi
ketidaksetaraan gender.
Dengan membaca dan memahami cerita-cerita
ini, kita dapat lebih peka terhadap isu-isu kesetaraan dan berkontribusi dalam
pergerakan, untuk menciptakan dunia yang lebih adil bagi semua.
Selamat membaca dan merenung, semoga
tulisan ini memberikan inspirasi untuk menjelajahi dunia novel bertema
feminisme. (*)
Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ade Irfa Avitri