Validitas data warga terpapar Covid-19 sempat jadi persoalan. Sebelumnya tercatat 26 warga terpapar, turun jadi 22 usai sinkronisasi.
PINUSI.COM – Validitas data warga yang terpapar menjadi persoalan tambahan selain penanganan Covid-19 di masa pandemi. Masalah ini jika tidak diselesaikan bisa mengurangi efektivitas dalam pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2.
Hal ini sempat dialami oleh warga RW 02 Meruya Utara, Kembangan Jakarta barat, yang semula masing-masing unsur—RT/RW, TNI dan Polri—memiliki data sendiri-sendiri. Hingga di pengujung Februari lalu, semua unsur tersebut bersepakat untuk mencari penyelesaian masalah validitas data ini.
Misan, Ketua RW 02, Meruya Utara menjelaskan, Salah satu contoh tidak validnya data sebelumnya, berkenaan dengan warga yang beralamat KTP di wilayah RW 02, namun berdomisili di tempat lain. Karena hal ini, sempat ada pencatatan yang salah, tentang jumlah warga yang terpapar Covid-19.
“Ada juga alamat KTP-nya di tempat lain, tapi nama pasiennya dimasukkan ke data warga saya. Sebelum disinkronkan, data warga RW 02 Meruya Utara yang positif 26 orang. Terdata yang benar-benar tinggal di sini 22 warga itu," jelas dia, Selasa (16/3/2021).
Lebih lanjut dia menuturkan, untuk memperoleh data yang valid, TNI-Polri dan RT/RW pun mengecek ke rumah warga yang dikabarkan positif Covid-19. Kemudian, mengecek KTP dan KK untuk memastikan berapa orang yang tinggal seatap bersama si pasien.
RW 02 Meruya Utara yang terdiri dari 10 RT ini dihuni 1.365 kepala keluarga (KK), dengan total warganya sebanyak 4.385 jiwa. Sepanjang pandemi, setidaknya ada 22 warga RW 02 yang terpapar, 15 di antarnya melakukan isolasi mandiri, 1 orang di hotel, 4 di rumah sakit dan 2 diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran.
Namun kini, jelas Misan, sisa 11 warga yang masih dinyatakan positif. Sementara 11 warga lainnya dinyatakan sembuh dari usai menjalani tes swab PCR kedua. "Sekarang tinggal 11 warga yang masih positif, dari 22 warga. Jadi dari 22 warga yang positif, akhirnya sembuh 6, tinggal 16 warga yang masih positif. Lalu sekarang tinggal 11 warga yang positif. Sudah 50 persen alhamdulillah sudah tertangani," tandas Misan.