search:
|
PinNews

Peradaban Indonesia Bergerak Mundur, Masa Sih?

carrisaeltr/ Selasa, 20 Apr 2021 17:09 WIB
Peradaban Indonesia Bergerak Mundur, Masa Sih?

Peradaban Indonesia dinilai Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko berjalan mundur. Apa alasannya?

PINUSI.COM – Peradaban Indonesia bergerak mundur. Demikian kalimat yang disampaikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldokko saat menjadi berkunjung ke Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, pada Selasa (20/4/2021).

Saat di atas podium UIII, Moeldoko berbicara soal sejarah peradaban Indonesia yang luhur. Menurutnya, sejak dahulu negeri ini memiliki peradaban tinggi yang tercermin dari banyaknya warisan budaya yang dimiliki Nusantara.

"Di tengah-tengah kita, satu sisi saya ingin mengatakan dengan tegas, kita, masyarakat Indonesia memasuki sebuah peradaban yang tinggi sesungguhnya. Kita punya legacy Borobudur, kita punya legacy tentang wayang kulit, kita punya legacy tentang berbagai hal, keris, dan seterusnya," kata Moeldoko

Akan tetapi, di mata Moeldoko, hal tersebut saat ini sedang bergerak mundur. Alasannya, karena adanya sekelompok orang yang menolak adanya suatu ajaran dan budaya. Kendati begitu bekas Panglima TNI ini tidak menyebut siapa kelompok yang dimaksud.

"Tetapi aneh, kita sekarang ini menghadapi sebuah rong-rongan. Dikit-dikit, 'wah ini tidak sesuai dengan ajaran', dikit-dikit 'ini tidak sesuai dengan ajaran', ini apa-apaan. Ini kita harus mengeksplorasi lagi kenapa bangsa dulu itu peradabannya begitu tinggi, kok sekarang semakin mundur, gimana ceritanya?" sindir dia.

Moeldoko pun berharap UIII, nantinya bisa mengembalikannya seperti dulu. Agar di masa mendatang, sambung Moeldoko, bisa dikenal negara lain. Dengan begitu Indonesia bisa menjadi pusat eksplorasi yang mampu mengeksploitasi peradaban dimiliki ke kancah dunia.

"Yang kedua, saya ingin kampus ini menjadi pusat simbol toleransi, baik toleransi antaragama, antarsuku, dan seterusnya di Indonesia. Dan juga pusat sumber toleransi kepada dunia luar bahwa kita bisa menjadi sebuah negara yang bersahabat dengan siapa pun. Itu yang saya harapkan," pungkas Moeldoko.



Penulis: carrisaeltr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook