search:
|
PinNews

Menghadirkan Caregiver dan Survivor Kanker Paru, MSD Indonesia dan YKI Kolaborasi Pentingnya Edukasi Kanker Paru

ragil dwisetya utami/ Jumat, 24 Nov 2023 18:15 WIB
Menghadirkan Caregiver dan Survivor Kanker Paru, MSD Indonesia dan YKI Kolaborasi Pentingnya Edukasi Kanker Paru

Momen Kerjasama YKI dan MSD Indonesia melalui MOU beserta survivor dan caregiver kanker paru FOTO; PINUSI/Ragil Dwisetya Utami


PINUSI.COM - Memperingati Bulan Kesadaran Kanker Paru di bulan November, MSD Indonesia (nama dagang Merck &Co., Inc., Rahway, N.J., USA) mengadakan acara edukasi Kesehatan untuk masyarakat luas terkait penyakit kanker paru.

MSD Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengadakan acara dengan mengangkat tema “Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya”.

Edukasi ini sangat penting bagi masyarakat luas menimbang kanker paru adalah penyakit kanker dengan angka kasus ketiga terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data kebanyakan penderitanya adalah para pria. Menurut data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) tahun 2020 yang disampaikan melalui Konferensi Pers di Hotel Shangri-La Jakarta (24/11/2023) , terdapat 34,783 kasus baru kanker paru di Indonesia dan 30,843 penderita meninggal dunia, sehingga menjadikan penyakit ini memiliki angka penyebab kematian akibat kanker paling tinggi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.

Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono selaku Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia juga mengungkapkan bahwa kanker paru masuk masuk kedalam penyakit kronis nomor 3 di Indonesia. Dirinya juga berharap peran media dalam membagikan informasi kesehatan terutama seputar kanker paru bisa menjadi acuan yang terbaik. 

"Kanker paru ini sudah diteliti masuk kedalam penyakit kronis nomor 3 di Indonesia. Bahkan belum ada vaksin mengenai kanker ini, sejauh ini hanya serviks yang sudah ada vaksinnya. Jadi saya berharap peran media menjadi hal atau gerbang untuk membahas seputar kesehatan sesuai dengan aslinya atau narasumber yang tepat. Kami dengan senang hati akan memberikan informasi seputar kanker paru hari ini dengan mendatangkan narasumber terpercaya" ujar Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono, Ketua Umum YKI. 

Di kesempatan ini juga mendatangkan survivor dan caregiver dari penyintas kanker paru yaitu Hada Kusumonegoro, Putri dari Indro 'Warkop' dan Retno Noto Soedjono. 

"Saya ingat sekali, ketika mommy didiagnosis mengidap kanker paru, saya merasa harus kuat karena saya saat itu menjadi acuan dalam mengambil keputusan seperti apa perawatan mommy.  Masing - masing sibuk dengan urusannya kayak papi menjalankan peran di dunia keartisan saya dengan dunianya sendiri belajar membagi waktu sebagai caregiver mommy saat itu. Saat itu saya yang selalu menguatkan orang - orang dan terutama mommy saya yang semangati kita buat selalu bilang fine fine aja." ungkap Hada. 

Melalui wawancara tim Pinusi, kami mendapatkan informasi menarik bagaimana Hada menjalankan perannya sebagai caregiver lebih lanjut saat itu. 

"Peran jadi caregiver ini buat aku menjalankan beberapa peran, peran sebagai anak, orangtua, dan istri. Momen yang membuat saya harus kuat tetapi pecah juga mau nangis saat itu adalah saat mengantar atau menjemput anak aku. Mommy tu selalu bilang "Udah jemput aja anak kamu, mommy gapapa cuma tinggal ini tinggal ini doang". Tetapi hati kecil saya selalu merasa risih karena takut ninggalin mommy atau takut penyakitnya kambuh. Mungkin saya hanya bisa menyampaikan bagi temen - temen yang orangtua hingga kerabatnya mengalami ini don't give up. Cari jalan keluar terbaik, memang sakit saat dokter mendiagnosa mommy kena kanker paru dengan gejalanya saat itu batuk terus berkepanjangan. Tapi saya percaya apa yang kita hadapi sekarang itu yang terbaik buat menguji dan memperbaiki hal di kehidupan kita terutama sikap care terhadap suatu hal" ungkap Hada saat bertemu di Shangri-La. 

“Ketika dokter mendiagnosis saya dengan kanker, seketika saya tidak tahu harus bagaimana nasib hidup saya kedepannya. Secara emosional saya terguncang dan rasanya ingin menyerah. Tapi, saya bersyukur sekali karena keluarga saya selalu ada dan hadir untuk memberikan saya dukungan. Mereka mau mengubah rutinitasnya demi menemani saya setiap hari; mengikuti proses pengobatan saya, selalu mengajak saya ngobrol supaya saya tidak merasa sendirian hingga selalu menghujani saya dengan pelukan. Itu sangat menguatkan saya dan membuat saya bisa melewati masa sulit dalam hidup saya dan terus melihat kedepan menanti hari esok yang lebih cerah.” ujar Retno Noto Soedjono, Survivor Kanker Paru dan Anggota Yayasan Kanker Indonesia.




Editor: Cipto Aldi
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook