search:
|
PinNews

Isu Jokowi Bakal Gabung Golkar, Sekjen PDIP: Rakyat Tahu Mana Partai yang Membesarkan dan yang Pakai Cara Pragmatis Demi Kekuasaan

Yohanes A.K. Corebima/ Jumat, 08 Mar 2024 13:30 WIB
Isu Jokowi Bakal Gabung Golkar, Sekjen PDIP: Rakyat Tahu Mana Partai yang Membesarkan dan yang Pakai Cara Pragmatis Demi Kekuasaan

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ikut mengomentari wacana Presiden Joko Widodo segera gabung Partai Golkar, pasca-purna tugas pada Oktober tahun ini. Foto: Sekretariat Presiden


PINUSI.COM - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ikut mengomentari wacana Presiden Joko Widodo segera gabung Partai Golkar, pasca-purna tugas pada Oktober tahun ini. 

Hasto mengatakan, Jokowi ingin hengkang dari  PDIP dan merapat ke Golkar, lantaran keinginannya menjabat presiden 3 periode ditentang habis-habisan oleh PDIP. 

Hasto menegaskan, semua kader PDIP sepenuhnya mengikuti peraturan partai, bagi yang tak mau diatur dipersilakan minggat.

Ia mengakui, hubungan Jokowi dan PDIP mulai berjarak, setelah keinginan Jokowi memperpanjang masa jabatannya digagalkan partai lantaran inkonstitusional. 

“Ya kami kan seseorang kalau cocok bisa masuk."

"Kalau tidak cocok karena perpanjangan permintaan jabatan 3 periode enggak dipenuhi itu stelsel aktif,” kata Hasto kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

Hasto melanjutkan, PDIP adalah partai yang sangat demokratis, kader yang sudah tidak cocok tidak bakal dipaksa bertahan.

Namun demikian, dia meyakini masyarakat bisa menilai mana partai politik yang membesarkan Jokowi. 

Secara tersirat, Hasto mengeklaim PDIP adalah partai yang paling berjasa dalam karier politik Jokowi, atau dengan kata lain PDP yang membesarkan Jokowi.

Harus diakui, sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga presiden dua periode, Jokowi memang diusung PDIP. 

"Tapi rakyat juga akan tahu mana yang kemudian membesarkan, mana yang kemudian memakai cara-cara pragmatis demi kekuasaan,” paparnya. 

Presiden Jokowi dikabarkan bakal bergabung ke Golkar lantaran hubungannya dengan PDIP dan Megawati Sukarnoputri mulai tak sehat. 

Puncak perseteruan keduanya adalah Pilpres 2024, di mana Jokowi memilih mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Isu gabungnya Jokowi ke Golkar sempat mencuat pada akhir 2023, ketika Jokowi tiba-tiba mengenakan dasi kuning dalam lawatannya ke Jepang, isu ini muncul lagi dalam sepekan belakangan.

Sejumlah senior Golkar termasuk Jusuf Kalla sudah merespons desas-desus itu, mereka bersedia membukakan pintu buat Jokowi dengan berbagai persyaratan.

Sementara, Jokowi memilih irit bicara terkait isu itu, dia hanya tersenyum ketika dipertegas mengenai peluangnya bergabung ke Golkar. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohanes A.K. Corebima

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook