search:
|
PinNews

Ini Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp80.000 per Kilogram Menurut Menteri Perdagangan

Fariz Agung Prasetya/ Jumat, 26 Apr 2024 00:30 WIB
Ini Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp80.000 per Kilogram Menurut Menteri Perdagangan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memprediksi, harga bawang merah akan kembali normal dalam beberapa minggu mendatang. Foto: Freepik


PINUSI.COM - Harga bawang merah naik menjadi Rp 80.000 per kilogram.

Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, kenaikan itu disebabkan banyaknya pedagang yang tidak berdagang selama Lebaran.

Zulhas memperkirakan, harga bawang merah akan kembali normal dalam beberapa minggu mendatang.

"Pertama Lebaran."

"Ya Lebaran tahu sendiri kan, orang libur semua, ya dagang kan kurang, yang dagang itu pasar-pasar sekarang."

"Saya kira minggu-minggu ini udah normal lagi."

"Saya kira minggu ini sudah aman," jelasnya, ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, mengatakan harga bawang merah yang tinggi disebabkan oleh gagal panen di sentra produksi bawang merah Brebes, Jawa Tengah.

Banjir yang terjadi pada Maret lalu mengakibatkan gagal panen.

"Bawang merah itu di Brebes itu kan banjir."

"Karena ada banjir di Brebes, pasokannya berkurang, mudah-mudahan setelah panen."

"Sekarang kita lagi lihat di Bima (di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) seperti apa."

"Kebijakan kan di Bapanas (Badan Pangan Nasional) ya," paparnya.

Badan Pangan Nasional sebelumnya menyatakan gagal panen di sentra produksi menyebabkan pasokan menipis.

Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa, cuaca ekstrem pada Maret lalu menyebabkan kebanjiran di beberapa sentra produksi bawang merah.

"Kenaikan disebabkan beberapa hal, hujan, keterbatasan tenaga kerja, ini sedang kita mitigasi," terangnya, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (22/4/2024).

Dalam bahan paparannya, pada Maret lalu, banjir melanda pusat produksi di pantura.

Dari 7.500 ha yang terkena dampak banjir, 2.500 ha menjadi puso (gagal panen).

Daerah-daerah ini termasuk Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati.

Kemudian, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan harga bawang merah juga naik.

Sangat disarankan menggunakan bawang merah Bima Brebes untuk mengetahui kebutuhan bawang merah pasar Jabodetabek.

Namun, dari Februari hingga Maret lalu, lebih dari 7.500 ha lahan bawang merah terdampak banjir di wilayah Pantura Jawa seperti Brebes, Kendal, Demak, Pati, Grobogan, dan Probolinggo.

Bahkan, sekitar 2.500 ha di antaranya mati atau puso sebelum masuk umur panen.

"Kondisi tersebut membuat pasokan bawang merah jenis Bima Brebes dari sentra utama Jawa menjadi terganggu."

"Dalam 10 hari ke depan, kita prediksi harga sudah berangsur normal, seiring makin banyaknya panen di beberapa daerah sentra utama seperti Solok, Enrekang, Bima, Bandung, dan Garut."

"Bulan Mei juga sudah ada jadwal panen raya di Nganjuk."

"Untuk Brebes Raya, diperkirakan Juni sudah mulai panen kembali," jelas Idil. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook