search:
|
PinNews

Ini 4 Nama Calon Kuat Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo-Gibran, Tak Ada Sri Mulyani

Fariz Agung Prasetya/ Kamis, 29 Feb 2024 18:30 WIB
Ini 4 Nama Calon Kuat Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo-Gibran, Tak Ada Sri Mulyani

Calon presiden Prabowo Subianto dikabarkan mengincar sejumlah nama untuk menjadi Menteri Keuangan di kabinetnya. Foto: Instagram@Prabowo


PINUSI.COM - Calon presiden Prabowo Subianto dikabarkan mengincar sejumlah nama untuk menjadi Menteri Keuangan di kabinetnya.

Namun, nama Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk daftar.

Awalnya, media internasional asal Amerika Serikat, Bloomberg, memberitakan Sri Mulyani tidak akan menjabat Menteri Keuangan di kabinet Prabowo-Gibran.

Menurut Bloomberg, Prabowo sedang mempertimbangkan beberapa orang yang memiliki latar belakang perbankan sebagai Menteri Keuangan.

Prabowo disebut-sebut sedang mencari seorang teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan negara, waspada secara fiskal, dan memenuhi janji-janji kampanyenya.

Menurut sejumlah sumber Bloomberg, Prabowo, yang memimpin hasil hitung cepat Pilpres 2024, disebut-sebut mempertimbangkan setidaknya empat orang.

Keempatnya adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN Kartika Wiljoatmojo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Loike Tumilal.

Nama-nama ini disebut-sebut oleh banyak sumber sebagai kandidat yang cocok untuk menjadi Menteri Keuangan, karena keahlian keuangan dan gaya kepemimpinan mereka.

Namun, Prabowo tidak akan menjadikan Menteri Keuangan sebagai alat tawar-menawar politik.

Alasannya,posisi tersebut berada di atas politik, dan membutuhkan seseorang yang metodis dan terampil dalam mengelola anggaran negara.

"Menteri Keuangan baru akan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, satu-satunya perempuan yang pernah ditunjuk untuk peran tersebut sejak kemerdekaan Indonesia pada 1945," tulis Bloomberg, dikutip pada Rabu (28/2/2024).

Namun demikian, siapa pun yang akan menjabat sebagai Menteri Keuangan, akan memiliki tanggung jawab yang besar.

Hal ini dikarenakan Indonesia akan menghadapi berbagai risiko geopolitik, khususnya gangguan rantai pasokan yang timbul dari konflik AS-Tiongkok.

"Sehingga, orang tersebut harus mempertahankan disiplin fiskal, yang telah menjadi hal penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, sambil mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana pengeluaran besar Prabowo," sambung Bloomberg.

Namun, menurut sejumlah sumber Bloomberg, susunan kabinet, termasuk nama-nama calon Menteri Keuangan, bisa saja berubah.

Hal ini dikarenakan diskusi mengenai pembentukan kabinet masih dalam tahap awal.

Diskusi diperkirakan akan semakin intensif, setelah Prabowo dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum.

Pengumuman hasil pemilu dijadwalkan pada 20 Maret mendatang. Namun, setelah dikonfirmasi, juru bicara Prabowo belum memberikan tanggapan.

Menurut Bloomberg, rincian nama-nama calon Menteri Keuangan dalam pemerintahan Prabowo Subianto adalah sebagai berikut:

1. Budi Gunadi Sadikin

Diangkat sebagai Menteri Kesehatan pada Desember 2020, Budi dikenal karena menggunakan jaringan internasional dan sumber daya dalam negerinya untuk mendapatkan tes dan vaksin untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Ia sebelumnya menjabat Wakil Menteri BUMN.

Setelah mempelajari fisika atom di Institut Teknologi Bandung, Budi memulai kariernya di sektor swasta dengan bekerja di IBM Asia Pasifik.

Ia adalah seorang staf teknologi informasi, sebelum memulai kariernya di PT Bank Bali, dan kemudian menjadi direktur utama PT Bank Mandiri.

Sebelum pindah dari sektor swasta ke sektor pemerintahan, ia menjabat Presiden Direktur PT Indonesia Asahan Aluminium.

2. Royke Tumilar

Royke memimpin Bank Mandiri dari tahun 2019 hingga 2020, setelah bekerja di berbagai sektor, termasuk wholesale banking, korporasi, dan manajemen aset.

Ia pertama kali bergabung dengan Bank Mandiri pada 1998, setelah krisis keuangan Asia, dan memulai karier perbankan sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara.

Setelah meninggalkan Mandiri, ia bergabung dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai presiden direktur.

Ia meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Trisakti, dan gelar master di bidang keuangan bisnis dari University of Technology Sydney.

3. Kartika Wirjoatmojo

Pria yang akrab disapa Tiko ini menggantikan Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama Bank Mandiri.

Sebelumnya, Tiko adalah kepala eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan dan memimpin PT Indonesia Infrastructure Finance.

Pada 2019, Tiko diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN.

Tiko dikenal sebagai lulusan Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan meraih gelar Master (MBA) dari Erasmus University Rotterdam pada 2001.

4. Mahendra Siregar

Sebagai seorang ekonom, Mahendra tidak asing lagi dengan Kementerian Keuangan.

Ia menjabat Wakil Menteri Keuangan dari 2011 hingga 2013, di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Mahendra juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dan sejak 2022 mengepalai Otoritas Jasa Keuangan, yang mengawasi regulasi sektor perbankan dan pasar modal.

Mahendra meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, dan gelar master di bidang yang sama dari Monash University.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Eddy Soeparno mengaku tidak tahu menahu.

"Waduh, saya enggak tahu tuh," tulisnya via aplikasi pesan singkat.

Eddy juga enggan berkomentar banyak ketika ditanya apakah proses pendiskusian calon Menteri Keuangan sudah dilakukan di internal TKN.

Ia hanya menjawab semua partai politik dan anggota TKN sedang sibuk mengawal hasil Pemilu 2024.

"Kita semua sedang berfokus untuk mengawal perhitungan suara pilpres (pemilhan presiden) dan pileg (pemilihan legislatif) terlebih dahulu."

"Itu prioritas kami di TKN dan masing-masing parpol," jelasnya.

Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Institute, menilai tidak masalah siapa pun yang menjadi Menteri Keuangan.

Bahkan, Piter mengatakan, tidak boleh ada yang berprasangka buruk, tidak ada orang yang pantas menggantikan Sri Mulyani.

Menurutnya, Sri Mulyani telah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, bukan berarti Sri Mulyani adalah satu-satunya orang yang cocok menjadi Menteri Keuangan.

"Bu Sri Mulyani sudah melaksanakan tugas dengan sangat baik, tapi bukan berarti hanya Ibu Sri Mulyani yang mampu menjadi Menteri Keuangan yang baik."

"Dari empat nama di atas, menurut saya semua mampu menjadi Menteri Keuangan yang baik," bebernya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook