search:
|
PinNews

Harga Emas Melemah Setelah Liburan

Fariz Agung Prasetya/ Rabu, 17 Jan 2024 02:00 WIB
Harga Emas Melemah Setelah Liburan

Harga emas masih terkoreksi tipis pada Selasa (16/1/2024) pagi. Foto: iStock


PINUSI.COM - Setelah ditutup menguat pada masa libur AS pada Senin (15/1/2024), harga emas masih terkoreksi tipis pada Selasa (16/1/2024) pagi.

Harga emas spot turun 0,04% menjadi $2,053.97/oz pada pukul 07.17 WIB, dengan emas berjangka turun tipis 0,06% menjadi $2,057.85/oz, menurut Investing.com. Harga kedua logam tersebut ditutup naik 0,3% pada Hari Senin.

Emas kemungkinan akan menghadapi support di dekat $2,017.30 dan resistance di dekat $2,067.30.

Sementara, pada perdagangan Nymex Hari Senin, perak untuk pengiriman Maret naik 0,26%, dan diperdagangkan pada $23,39 per troy ounce, sedangkan  tembaga untuk pengiriman Maret naik 1,17%, dan diperdagangkan pada $3,78 per pon.

Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Senin (15/1/2024), menutup sebagian besar penurunan di tahun baru, karena ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, meningkatkan permintaan safe-haven, dan para pedagang masih menunggu penurunan suku bunga lebih awal dari Federal Reserve.

Permintaan logam mulia meningkat seiring meningkatnya konflik antara Amerika Serikat dan kelompok Houthi, yang bersekutu dengan Iran selama seminggu terakhir, menandakan perang Israel dengan Hamas dapat meluas.

Data inflasi AS beragam, dengan sebagian besar pedagang mempertahankan ekspektasi, Federal Reserve dapat mulai memangkas suku bunga pada awal Maret 2024, menjaga dolar tetap tenang, dan mendorong aliran dana ke aset-aset yang sensitif terhadap suku bunga.

Para pedagang tampaknya masih mempertahankan ekspektasi, Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Bulan Maret, setidaknya menurut alat CME Fedwatch.

Alat tersebut menunjukkan para pedagang melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 70% pada Bulan Maret, naik dari 64% pada minggu lalu.

Fokus saat ini tertuju pada serangkaian pidato pejabat Federal Reserve minggu ini, yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai prospek bank tersebut.

Namun, beberapa pejabat Fed telah mengecilkan harapan penurunan suku bunga lebih awal.

Ketidakpastian mengenai arah suku bunga AS kemungkinan akan membuat perdagangan emas terikat pada kisaran tertentu dalam waktu dekat.

Namun, logam mulia akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga pinjaman tahun ini. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook