search:
|
PinNews

Dua Pejabat Otorita Kompak Mundur, Investor Bisa Kabur, Proyek IKN Terancam Mandek

Yohanes A.K. Corebima/ Selasa, 04 Jun 2024 12:00 WIB
Dua Pejabat Otorita Kompak Mundur, Investor Bisa Kabur, Proyek IKN Terancam Mandek

Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe, mundur. Foto: Istimewa


PINUSI.COM - Achmad Nur Hidayat, pakar kebijakan publik dari UPN Veteran Jakarta, menilai pengunduran diri Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe, berbuntut panjang pada proses pembangunan IKN.

Dia menyebut, dua pucuk pimpinan yang mengundurkan diri secara tiba-tiba itu bisa bikin pembangunan IKN mandek.

Alasannya, karena selama ini keduanya mengoordinasikan proyek ini dengan berbagai lembaga negara dan investor.

Dengan begitu, komunikasi dengan para pihak setelah hengkangnya kedua pejabat ini, bakal terganggu. 

"Gangguan dalam koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, investor, dan masyarakat, akan memperlambat proses pembangunan," kata Nur Hidayat ketika dikonfirmasi, Selasa (4/6/2024). 

Setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai puncak pimpinan di proyek prestisius itu pada 9 Maret 2022, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe langsung memegang peran sentral, terutama soal komunikasi dengan berbagai pihak dalam pembangunan IKN.

Jadi, menurutnya pengunduran diri keduanya jelas berdampak signifikan pada kelanjutan proyek tersebut. 

"Kepala otorita dan wakilnya memiliki peran kunci dalam menjaga komunikasi yang efektif, dan memastikan semua pihak bekerja secara sinergis," ujarnya.

Selain mengganggu kelanjutan pembangunan IKN, pengunduran diri kedua orang ini, lanjut Nur Hidayat, juga dapat menggerus kepercayaan publik terkait pembangunan proyek kebanggaan Jokowi itu.

Hal ini juga bisa berimbas pada para calon investor, mereka dapat menarik diri lantaran tak yakin dengan proyek IKN. 

"Persepsi ketidakstabilan dan ketidakpastian dapat membuat investor menjadi lebih berhati-hati, atau bahkan menarik diri dari komitmen investasi mereka."

"Tanpa dukungan finansial yang kuat, pembangunan IKN bisa terhenti," paparnya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohanes A.K. Corebima

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook