search:
|
PinNews

Disdukcapil Deteksi Ratusan Ribu Warga Jakarta Berdomisili di Daerah Lain, Ada yang Sudah Tinggal di Tangsel 25 Tahun

Dita Saputri/ Jumat, 26 Apr 2024 13:00 WIB
Disdukcapil Deteksi Ratusan Ribu Warga Jakarta Berdomisili di Daerah Lain, Ada yang Sudah Tinggal di Tangsel 25 Tahun

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta mendeteksi ada ratusan ribu warga Jakarta yang saat ini tinggal di daerah lain. Foto: Instagram@monas


PINUSI.COM - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta mendeteksi ada ratusan ribu warga Jakarta yang saat ini tinggal di daerah lain.


Kepala Disdukcapil Jakarta Budi Awaluddin menyebut, mayoritas mereka tinggal di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek)


“Jumlahnya kemungkinan bisa ratusan ribu. Kami sedang koordinasikan dengan daerah (soal data),” ujarnya, Kamis (25/4/2024).


Dia mencontohkan, ada 75.000 warga ber-KTP Jakarta yang tinggal di Tangerang Selatan, Banten.


“Dan mereka sudah tinggal di sana 5 tahun sampai 25 tahun,” jelas Budi.


Menurutnya, penonaktifan NIK warga Jakarta yang tinggal di daerah lain, baru akan diproses pada tahap selanjutnya.


Untuk tahap awal, penonaktifan NIK baru menyasar warga yang meninggal dunia, juga warga yang beralamat di wilayah RT yang sudah dihapus.


“Nanti akan ada tahap selanjutnya, misalnya mereka yang sudah tinggal di luar DKI Jakarta. Jadi, tahapan selanjutnya setelah tahapan ini selesai,” jelas Budi.


Sebelumnya, Dukcapil DKI Jakarta mengungkapkan, terdapat kurang lebih 40.000 NIK warga yang sudah dinonaktifkan.


Budi Awaludin menjelaskan, puluhan ribu NIK tersebut milik warga Jakarta yang sudah meninggal.


Penonaktifan dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berdasarkan surat pengajuan dari Dinas Dukcapil DKI Jakarta.


“Untuk yang meninggal sudah dinonaktifkan. Jadi yang tahap pertama ini kami sudah ajukan untuk yang meninggal 40.000-an,” ujar Budi kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).


Dukcapil Jakarta juga mengajukan penonaktifan untuk 9.600 NIK warga yang masih hidup, tetapi tercatat beralamat di wilayah RT yang sudah dihapus.


“Warga di RT yang sudah tidak ada sekitar 9.600-an. ini sedang di proses dan verifikasi oleh Kemendagri,” terang Budi. (*) 



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Dita Saputri

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook