search:
|
PinNews

Dana Asing Triliunan Rupiah Banjiri Indonesia

Fariz Agung Prasetya/ Selasa, 14 Mei 2024 02:00 WIB
Dana Asing Triliunan Rupiah Banjiri Indonesia

Dua pekan terakhir, dana asing masuk Indonesia. Foto: iStock


PINUSI.COM - Dua pekan terakhir, dana asing masuk Indonesia.

Hal ini membawa semangat baru ke pasar keuangan domestik.

Menurut data transaksi yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) dari 6 Mei hingga 7 Mei 2024, investor asing tercatat membeli neto Rp4,04 triliun di pasar keuangan domestik.

Ini termasuk pembelian neto sebesar Rp2,36 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), penjualan neto sebesar Rp1,90 triliun di pasar saham, dan pembelian neto sebesar Rp3,58 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dalam dua pekan berturut-turut, asing masuk dengan net buy sebesar Rp7,1 triliun.

Hal ini berbeda dari net sell asing sebesar Rp40,04 triliun pada lima pekan sebelumnya.

Menurut data setelmen hingga 7 Mei 2024, investor asing menjual neto Rp46,61 triliun di pasar SBN, membeli neto Rp3,83 triliun di pasar saham, dan membeli neto Rp31,43 triliun di SRBI selama 2024.

Pengeluaran Luar Negeri Indonesia (Rp T)

Data Transaksi SBN Saham SRBI Total

2-5 Jan 2023 9.74 −1.68 8.05

9-12 Jan 2023 12.36 −2.42 9.95

16-19 Jan 2023 14.49 0.30 14.80

24-26 Jan 2023 3.63 0.79 4.42

30 Jan-2 Feb 2023 5.42 −0.46 4.96

6-9 Feb 2023 −3.11 2.52 −0.59

13-16 Feb 2023 −3.52 −1.10 −4.62

20-23 Feb 2023 −0.86 0.23 −0.64

27 Feb-2 Mar 2023 −4.67 3.29 −1.38

6-9 March 2023 −3.03 0.36 −2.67

13-16 March 2023 10.31 −0.73 9.59

20-21 March 2023 −0.05 −0.09 −0.14

27-30 March 2023 8.37 2.60 10.97

3-5 April 2023 2.13 2.10 4.23

10-13 April 2023 5.12 3.10 8.21

26-27 April 2023 3.81 2.21 6.02

2-5 May 2023 −0.55 −0.40 −0.95

8-11 May 2023 −2.94 −1.10 −4.04

15-17 May 2023 8.47 −0.14 8.33

22-25 May 2023 −0.76 1.74 0.97

29-30 May 2023 −2.21 0.47 −1.74

5-8 June 2023 4.79 0.08 4.87

12-15 June 2023 −0.64 −1.74 −2.38

19-22 June 2023 3.26 −1.05 2.22

26-Jun-23 0.60 0.11 0.71

3-6 July 2023 −2.44 0.59 −1.85

10-13 July 2023 6.54 0.56 7.10

17-20 July 2023 2.56 2.11 4.67

24-27 July 2023 −0.30 1.00 0.70

31 Jul-3 Aug 2023 1.90 3.43 5.33

7-10 Aug 2023 1.45 −16.04 −14.59

14-16 Aug 2023 −3.65 −3.14 −6.79

21-24 Aug 2023 −2.31 −2.20 −4.51

28-31 Aug 2023 −0.42 −2.10 −2.52

4-7 Sep 2023 −7.06 −0.50 −7.57

11-14 Sep 2023 −3.98 −0.47 3.48 −4.45

18-21 Sep 2023 −1.03 1.38 1.32 1.67

25-27 Sep 2023 −7.86 −2.07 2.16 −7.77

2-5 Oct 2023 −2.92 0.02 0.40 −2.50

9-12 Oct 2023 −4.62 −0.10 0.40 −4.32

16-19 Oct 2023 −3.45 −3.01 1.10 −5.36

23-26 Oct 2023 2.18 −2.57 1.44 1.04

30 Oct-2 Nov 2023 4.07 −2.84 1.61 2.83

6-9 Nov 2023 −1.59 −1.35 1.66 −1.27

13-16 Nov 2023 2.49 0.87 3.97 7.33

20-23 Nov 2023 1.59 0.30 5.13 7.03

27-30 Nov 2023 10.60 0.38 4.94 15.92

4-7 Dec 2023 1.14 −0.84 3.81 4.10

11-14 Dec 2023 3.98 0.34 2.50 6.82

18-21 Dec 2023 −0.12 1.52 4.97 6.37

27-28 Dec 2023 0.30 2.00 1.98 4.28

2-4 Jan 2024 5.07 1.47 2.08 8.61

8-11 Jan 2024 −3.21 2.08 −0.48 −1.61

15-18 Jan 2024 5.52 0.65 1.50 7.66

22-25 Jan 2024 −3.31 0.52 −0.41 −3.20

29 Jan-1 Feb 2024 5.51 2.46 0.54 8.51

5-6 Feb 2024 −2.79 0.27 −0.49 −3.01

12-15 Feb 2024 −0.98 6.03 −0.98 4.07

19-22 Feb 2024 −0.19 2.08 −0.88 1.01

26-29 Feb 2024 −0.82 −2.64 1.46 −2.00

4-7 Mar 2024 −10.42 −0.57 −2.62 −13.61

13-14 Mar 2024 12.44 8.91 0.37 21.72

18-21 Mar 2024 −8.20 1.77 −0.25 −6.68

25-27 Mar 2024 0.97 −1.59 −0.74 −1.36

1-4 Apr 2024 −1.41 −5.88 −0.78 −8.07

16-18 Apr 2024 −9.79 −3.67 −8.00 −21.46

22-25 Apr 2024 −2.08 −2.34 1.95 −2.47

29 Apr-3 May 2024 3.75 −2.27 1.58 3.06

6-7 May 2024 2.36 −1.90 3.58 4.04

Pada pekan pertama dan kedua bulan ini, masuknya dana asing ke Indonesia tercatat sebesar Rp22,84 triliun.

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), menyatakan kenaikan BI dan suku bunga SRBI telah menarik modal asing kembali ke Indonesia.

Modal asing sebelumnya sempat keluar karena ketidakpastian global, yang juga berpotensi melemahkan rupiah setelah Lebaran 2024.

Pada 24 April 2024, BI rate naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%.

Perry menyampaikan hal ini dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

Suku bunga Deposit Facility meningkat sebesar 5,50%, dan Lending Facility sebesar 7% setelah kenaikan suku bunga acuan tersebut.

Data perekonomian AS, khususnya dalam hal lapangan kerja, jauh lebih lambat pada Bulan April.

Tercatat 175.000 pekerjaan baru pada Bulan April, lebih rendah dari 315.000 pada Bulan Maret.

Pada Bulan April, tingkat pengangguran juga meningkat menjadi 3,9 persen, naik dari 3,8 persen pada bulan sebelumnya.

Namun, ini masih merupakan bulan ke-27 berturut-turut tingkat pengangguran berada di bawah 4%.

Pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam yang penting juga melambat menjadi 0,2 persen.

Selain itu, Non-Farm Payroll (NFP) untuk April 2024 dilaporkan turun ke 167.000.

Ini lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 190.000, dan dari 243.000 pekerjaan bulan sebelumnya.

Pada akhirnya, hal ini membuka kembali peluang bagi Federal Reserve AS untuk memangkas suku bunganya sebanyak dua kali, sebesar 50 basis poin, pada September dan Desember 2024.

Pada Senin pekan lalu, Thomas Barkin, Presiden Federal Reserve Richmond, menyatakan kebijakan moneter yang ketat saat ini akan membawa inflasi ke target tahunan The Fed sebesar 2% pada akhirnya, sementara kekuatan relatif di pasar kerja akan memberi bank cukup waktu untuk menunggu sampai hal ini terjadi. Ini meningkatkan optimisme pasar.

John Williams, Presiden Federal Reserve New York, menyatakan kondisi moneter saat ini cukup untuk menurunkan inflasi.

Inflasi AS saat ini berada di angka 3,5% per tahun per tahun, atau lebih tinggi dari periode sebelumnya, yang berada di 3,2% per tahun per tahun.

Pelaku pasar akan memperhatikan perkembangan inflasi AS selama pekan ini.

Ini akan dilakukan pada Rabu 15 Mei 2024, untuk menentukan arah kebijakan suku bunga ke depannya.

Optimisme untuk menurunkan suku bunga akan meningkat jika inflasi AS melandai, dan sebaliknya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook