PINUSI.COM - Komite IV DPD RI melaksanakan kegiatan kunjungan kerja (Kunker) terkait resolusi permasalahan daerah peran PT. PNM dalam mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi pelaku usaha ultra mikro di Provinsi Bali.
Pada pertemuan tersebut, pihak DPD RI bertemu dengan Executive Vice President Human Capital dan Operasi PT PNM, Sasono Hantarto.
Dalam kesempatannya Sasono menjelaskan terkait program Mekaar untuk para ibu ibu di Bali memulai usaha dan mengembangkan usaha.
“Mekaar merupakan program pembinaam khusus yang dilaksanakan oleh PT PNM untuk Ibu-Ibu Prasejahtera non bankable yang ingin memulai usaha atau mengembangkan usaha. Hingga April 2024 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 22,5 Triliun kepada 15 Juta Nasabah, PNM Cabang Bali telah menyalurkan pembiayaan produk Mekaar sebesar Rp 117.32 M, dan jumlah outstanding pembiayaan sebesar Rp 189.93 M," jelasnya.
Sasono juga menuturkan bahwa Pendampingan Kapasitas Usaha adalah pemberdayaan yang diberikan PT. PNM.
“Pendampingan Kapasitas Usaha (PKU) adalah program pemberdayaan yang diberikan PNM. Selama april 2024, PNM Cabang Bali telah melaksanakan pelatihan dan pendampingan yaitu 169 kegiatan dengan diikutin 6.674 Nasabah, adapun kegiatan pendampingan dan pelatihan yang telah dilakukan diantara lain sertifikasi NIB, Pemasaran di Sosial media dan Klusterisasi Usaha. 3 modal yang diberikan PNM diantaranya Modal Sosial, Modal Intelektual dan Modal Finansial.” tuturnya.
Novita Anakotta,S.H.,M.H. Wakil Ketua II Komite IV DPD RI sekalu koordinator tim kunjungan kerja dalam sambutanta “Keberadaan UMKM di Bali memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam menjaga perputaran perekonomian Bali. Salah satu cara meningkatkan ekonomi di Bali adalah dengan memaksimalkan potensi UMKM di sektor ekonomi kreatif. Bali merupakan gudangnya kreativitas yang memiliki akses global”. Novita juga mengatakan “Berdasarkan kondisi di atas dan berkaitan dengan terus berkembangnya persoalan-persoalan terkait penyaluran UMi kepada para penerima, Komite IV DPD RI melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka resolusi permasalahan daerah terkait peran PT. PNM dalam mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi pelaku usaha ultra mikro di Provinsi Bali.” kata dia.
Endang Nurjani selaku Kepala Divisi BUM 1 menklaim “PNM yang tergabung dalam holding ultra mikro, kini pantas mengklaim dirinya sebagai group lending terbesar di dunia, Grameen Bank selaku pendiri lembaga ultra mikro di dunia, lembaga pembiayaan di Bangladesh penerima hadiah Nobel Perdamaian pada 2006, dari situs resminya, yang dimana di tahun 2020 jumlah nasabah hanya 9 juta nasabah, sedangkan PT.PNM sudah menyentuh sebanyak 10juta nasabah”. ujar Endang.
Sementara itu Wakil Ketua III Komite IV DPD RI dari Provinsi Kalimantan Utara Fernando Sinaga mengatakan PT PNM dapat mempromosikan produk usaha ultra mikro ke berbagai negara.
“PT PNM dapat memberikan data-data produk usaha ultra mikro yang siap ekspor agar pada saat Anggota DPD RI dalam pelaksanaan Study Referency DPD RI ke beberapa negara tujuan dapat sekaligus mempromosikan sekaligus memasarkan produk-produk usaha ultra mikro ke berbagai negara tujuan tersebut”. kata Fernando Sinaga.
M.Sanusi Rahaningmas, Anggota Komite IV DPD RI dari Provinsi Papua Barat juga mengapresiasi atas kinerja PT.PNM karena hal ini dapat menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Bali.
“Sangat mengapresiasi atas hasil kinerja PT.PNM dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Bali, dan diharapkan juga dapat lanjutkan tren positif ini ke berbagai wilayah Indonesia seperti halnya dari daerah pemilihan saya Provinsi Papua Barat, hingga daerah-daerah Indonesia Timur lainnya yang dianggap daerah miskin berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik seperti Provinsi Maluku dan Provinsi NTT," ucap Sanusi.
Anggota Komite IV DPD RI dari Provinsi Bengkulu Riri Damayanti Jhon Latief mengatakan “Seiring maraknya pinjaman online dan pinjaman ilegal lainnya, diharapkan PT.PNM dapat menjadi solusi bagi masyarakat kecil terkhusus pelaku usaha ultra mikro guna mendidik dalam mengembangkan usahanya”.
Dra.Hj. Elviana, M.Si. Sebagai Wakil II Komite IV DPD RI dari Provinsi Jambi mengutarakan bahwa PT.PNM mengedepankan kualitas nasabah daripada kuantitas dalam pencapaian nasabah.
“Kesuksesan PT PNM banyak di ikuti oleh lembaga-lembaga sejenis, seiring berjalannya waktu saya melihat PT PNM hanya mementingkan kuantitas dari pada kualitas. Kembalikan PT PNM sepertihalnya PT PNM yang dahulu lebih mengedepankan kualitas nasabah ketimbang kuantitas dalam pencapaian nasabah.”
KH. Amang Syafrudin, Lc Selaku Ketua Komite IV DPD RI dari Provinsi Jawa Barat menyarankan “Pembiyaan PT.PNM berbasis syariah dapat menjadi mode atau solusi lain lembaga keuangan dalam memecahkan dan membantu berbagai permasalahan masyarakat dalam usaha ultra mikro yang takut terhadap hutang riba”.
Selanjutnya Novita Anakotta menutup akhir diskusi mengungkapkan bahwa kunjungan kerja ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pelau usaha ultra mikro.
“Kegiatan kunjungan kerja ini harus terus berjalan, selain untuk mencari permasalahan dan solusi mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi pelaku usaha ultra mikro di masyaratkat juga menyambung silaturahmi antara PT.PNM dengan Komite IV DPD RI tutupnya”.