PINUSI.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa status mahasiswa koas Lady Aulia Pramesti telah dibekukan sementara oleh pihak kampus. Langkah ini diambil setelah terjadinya aksi penganiayaan terhadap mahasiswa koas lain, Muhammad Luthfi Hadhyan. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Azhar Jaya, menyatakan bahwa pihak rumah sakit tempat Lady bertugas telah mengembalikannya ke kampus untuk proses lebih lanjut.
Azhar mengungkapkan, pihak Fakultas Kedokteran (FK) telah menjatuhkan sanksi berupa pembekuan sementara status Lady sebagai mahasiswa. “RS sudah mengembalikan koas ini ke FK, dan pihak FK juga sudah memberikan sanksi pembekuan sementara sambil menunggu hasil penyelidikan Polri. Saat ini, kasus ini telah masuk dalam ranah hukum,” ujar Azhar pada Senin (16/12).
Kasus ini mencuat setelah video aksi penganiayaan seorang dokter koas di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berkaos merah memukul mahasiswa koas bernama Luthfi di sebuah restoran di Jalan Demang, Palembang, pada Selasa (10/12). Polda Sumatera Selatan telah menetapkan pria berinisial FD sebagai tersangka.
Baca Juga: Bola Salju Kasus Penganiayaan Mahasiswa Koas, Harta Orang Tua Disindir Netizen
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan, Kombes Anwar Reksowidjojo, kejadian bermula ketika korban Luthfi mendapat telepon dari Meilina, ibu dari Lady. Luthfi kemudian menemui Meilina di sebuah kafe bersama rekan koas lainnya untuk membahas jadwal piket yang dianggap memberatkan Lady.
Selama diskusi, situasi semakin memanas. Kombes Anwar menjelaskan, FD mulai menunjukkan sikap intimidasi dengan mendorong bahu Luthfi dan menunjuk wajahnya. Meskipun mendapat perlakuan tersebut, Luthfi tetap diam dan tidak memberikan respons. Namun, sikap diam Luthfi justru membuat FD semakin emosi hingga akhirnya memukul korban di bagian wajah dan kepala secara membabi buta. Akibat kejadian tersebut, Luthfi mengalami luka di kepala, pipi, dan leher.
Hingga kini, penyelidikan kasus penganiayaan ini masih berlangsung. Tindakan tegas dari kampus dan rumah sakit menunjukkan komitmen untuk menjaga integritas dan profesionalitas dalam dunia pendidikan kedokteran. (*)
Baca Juga: Keluarga Ditemukan Tewas di Cirendeu, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian