UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil hingga Sampaikan Permohonan Maaf

Oleh Lilis AnggraeniThursday, 14th November 2024 | 12:35 WIB
UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil hingga Sampaikan Permohonan Maaf
Universitas Indonesia (UI) menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia usai menggelar Rapat Koordinasi Empat Organ UI. (Foto: Instagram/bahlillahadalia)

PINUSI.COM – Universitas Indonesia (UI) menangguhkan kelulusan doktor Bahlil Lahadalia usai menggelar Rapat Koordinasi Empat Organ UI. Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI, Yahya Cholil Staquf menyatakan langkah ini diambil sesuai dengan Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022 melalui putusan sidang etik.

“Mengingat langkah-langkah yang telah diambil oleh UI, kelulusan BL mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik," demikian pernyataan resmi dari Yahya yang diterima, Rabu (13/11/2024).

Lebih lanjut, Yahya menilai langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen UI untuk terus berupaya meningkatkan tata kelola akademik yang lebih baik, transparan, dan berkeadilan. 

Baca Juga: Layanan Lapor Mas Wapres, Solusi Nyata atau Hanya Citra Politik?

"Keputusan ini diambil pada Rapat Koordinasi 4 Organ UI, yang merupakan wujud tanggung jawab dan komitmen UI untuk terus meningkatkan tata kelola akademik yang lebih baik, transparan, dan berlandaskan keadilan," imbuhnya.

Selain itu, pihak UI juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait permasalahan Bahlil yang menjadi mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG). 

Sebelumnya, kabar Bahlil Lahadalia yang berhasil meraih gelar doktor dalam Program Studi Kajian Strategik dan Global di Universitas Indonesia (UI), ramai dibicarakan publik di media sosial. Hal itu lantaran Bahlil mampu menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 1 tahun 8 bulan dengan predikat cumlaude.

Baca Juga: Merasa Tak Tenang, Presiden Prabowo Pantau Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi dari Amerika Serikat

Selain itu, publik juga menemukan dugaan bahwa Bahlil menggunakan jasa joki dan bahkan melakukan plagiarisme dalam menyelesaikan disertasinya. Temuan ini berawal dari sebuah unggahan warganet yang memeriksa metadata file disertasi Bahlil. Dalam unggahan disebutkan, 'Disertasi Bahlil bukan karya Bahlil sendiri, melainkan ditulis oleh joki. Nama: Alvian Cendy Yustian, Pendidikan: S1 UI lulusan 2020, Tanggal penulisan: 14 Oktober 2024, Aplikasi: Microsoft Word 365, Pekerjaan: ASN BKPM.'

Menanggapi kejadian tersebut, UI mengakui masalah ini merupakan bagian dari kekurangan internal yang perlu diperbaiki, baik dalam aspek akademik maupun etika. Saat ini, UI telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola Program Doktor (S3) di SKSG sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga kualitas dan integritas akademik.

"Tim Investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar telah melakukan audit investigatif terhadap penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG yang mencakup pemenuhan persyaratan penerimaan mahasiswa, proses pembimbingan, publikasi, syarat kelulusan, dan pelaksanaan ujian," jelas Yahya. 

Adapun disertasi Bahlil mengusung judul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia," yang sejalan dengan bidang yang ia jalani selama beberapa tahun terakhir sebagai menteri. Dalam disertasinya, Bahlil mengidentifikasi empat masalah utama terkait dampak hilirisasi yang memerlukan penyesuaian kebijakan.

Keempat masalah utama itu meliputi, alokasi dana transfer daerah, minimnya keterlibatan pengusaha lokal, terbatasnya partisipasi perusahaan Indonesia dalam sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, serta belum adanya rencana diversifikasi ekonomi pasca-tambang. Sebagai solusinya, Bahlil merekomendasikan empat kebijakan utama, yaitu reformulasi alokasi dana bagi hasil dari aktivitas hilirisasi dan penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha lokal.

Terkini

Tips Menjaga Kekebalan Tubuh di Musim Hujan dengan Vitamin dan Herbal
Tips Menjaga Kekebalan Tubuh di Musim Hujan dengan Vitamin dan Herbal
PinRec | in 3 hours
Jude Bellingham Kesal Usai Tidak Diumpan Kylian Mbappe dalam Laga Real Madrid vs Athletic Bilbao
Jude Bellingham Kesal Usai Tidak Diumpan Kylian Mbappe dalam Laga Real Madrid vs Athletic Bilbao
PinSport | in 2 hours
Timnas Putri Indonesia Cetak Sejarah, Juara Piala AFF Wanita 2024 dengan Rekor Gemilang
Timnas Putri Indonesia Cetak Sejarah, Juara Piala AFF Wanita 2024 dengan Rekor Gemilang
PinSport | in an hour
Jokowi Tanggapi Isu "Partai Perorangan", Para Pakar Sebut Masih Punya Hasrat Berpolitik
Jokowi Tanggapi Isu "Partai Perorangan", Para Pakar Sebut Masih Punya Hasrat Berpolitik
PinNews | in 12 minutes
Deddy Corbuzier Tanggapi Perilaku Gus Miftah yang Olok-olok Pedagang Es Teh
Deddy Corbuzier Tanggapi Perilaku Gus Miftah yang Olok-olok Pedagang Es Teh
PinTertainment | 15 minutes ago
Paud Cahaya Permata Abadi Punya Yuni Sarah, Dulu SPP Rp 3500 Kini Rp 250 Ribu
Paud Cahaya Permata Abadi Punya Yuni Sarah, Dulu SPP Rp 3500 Kini Rp 250 Ribu
PinTertainment | 2 hours ago
Rio Haryanto Resmi Menikah dengan Athina Papadimitriou,
Rio Haryanto Resmi Menikah dengan Athina Papadimitriou,
PinTertainment | 3 hours ago
DPR Sebut Prabowo Setuju PPN 12% Mulai Januari 2025 Hanya untuk Barang Mewah
DPR Sebut Prabowo Setuju PPN 12% Mulai Januari 2025 Hanya untuk Barang Mewah
PinFinance | 3 hours ago
Partai-partai Politik Buka Pintu untuk Jokowi Usai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P
Partai-partai Politik Buka Pintu untuk Jokowi Usai Tak Lagi Dianggap oleh PDI-P
PinNews | 4 hours ago
Psikolog Forensik Sebut Agus Buntung Sosok Berbahaya, Dugaan Korban Meningkat
Psikolog Forensik Sebut Agus Buntung Sosok Berbahaya, Dugaan Korban Meningkat
PinNews | 4 hours ago
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta