PINUSI.COM - Telur setengah matang menjadi favorit banyak orang. Bisa disajikan untuk hidangan sarapan, pendamping mie instan, dan banyak kreasi lainnya. Namun, tahukah kamu bahaya dari mengonsumsi telur setengah matang?
Beberapa orang menyebut jika mengonsumsi telur setengah matang akan mendapatkan vitamin yang lebih utuh. Tetapi, di samping itu ada bahaya mengintai, yakni rentan terkontaminasi bakteri Salmonella.
BACA LAINNYA: Jangan Panik! Ini Penyebab Uban Tumbuh di Usia Muda
Infeksi bakteri Salmonella biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan mentah atau belum matang. Namun, bakteri ini bisa dimatikan jika kamu memasak telur atau protein lainnya secara matang.
Seseorang yang terinfeksi bakteri salmonella dapat mengalami gejala berupa mual, diare, muntah, demam, sakit kepala, kram perut, hingga buang air besar berdarah. Gejala ini dapat muncul selama 4-7 hari, bahkan sampai 10 hari jika disertai diare.
Ada beberapa orang tertentu yang rentan mengalami gangguan serius jika terinfeksi bakteri salmonella, seperti ibu hamil, bayi dan balita, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
BACA LAINNYA: 4 Minuman Ini Bisa Hilangkan Bau Mulut Loh!
Untuk menghindari risiko bahaya kandungan bakteri salmonella pada telur setengah matang, pastikan kamu membeli telur yang telah dipasteurisasi. Telur setengah matang yang aman dikonsumsi bisa dilihat dari kondisi putih dan kuning telur yang kenyal.
Agar lebih aman, kamu dapat mengolah telur dengan cara merebusnya tanpa garam atau orak-arik tanpa mentega. Hindari memasak telur dengan banyak minyak, karena akan memicu naiknya kolesterol dalam darah.
Editor: Cipto Aldi