PINUSI.COM - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan aliran dana korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke sejumlah pihak, termasuk ke Partai NasDem.
"Apakah ada aliran dana ke NasDem, itu nanti masih didalami lagi."
"Jadi kalau terkait dengan biaya politik, kami tidak ikut masuk sampai ke dalam itu. Bukan urusan kami itu," ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak kepada awak media di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Diberitakan sebelumnya, KPK mengumumkan status Syahrul Yasin Limpo bersama Sekjen Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi berupa pemerasan dalam jabatan dan penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjelaskan, kasus ini bermula saat Syahrul mengangkat kedua anak buahnya itu menjadi bawahannya di Kementan.
Johanis menyebut, Syahrul menugaskan Kasdi dan Hatta menarik sejumlah uang dari unit eselon I dan eselon II dalam bentuk penyerahan tunai, transfer rekening bank, hingga pemberian dalam bentuk barang maupun jasa.
Namun demikian, dirinya masih belum mau berspekulasi apakah ada aliran dana untuk kepentingan biaya politik.
Menurutnya, uang suap sekitar Rp13,9 miliar itu diduga dinikmati SYL bersama Sekjen Kementan Kasdi Subagyono (KS) serta Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta (MH). (*)