PINUSI.COM - Buah parijoto mungkin tidak terdengar familiar. Buah berukuran kecil, berbentuk bulat, dan memiliki warna merah muda dan keunguan ini, memiliki rasa asam dan manis ketika dimakan. 

Buah parijoto dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, karena memiliki kandungan tanin, glikosida, saponin, dan flavonoid di dalamnya. Kandungan tersebut berkontribusi pada sifat antiinflamasi.  

Berikut ini manfaat buah parijoto yang perlu kamu ketahui: 

1. Mengatasi sariawan 

Buah ini bekerja seperti antiseptik alami yang membantu membersihkan luka di mulut dan mencegahnya berkembang menjadi infeksi. 

BACA LAINNYA: Memiliki Kandungan yang Beragam, Ini Manfaat Kiwi Untuk Kesehatan Kulit 

Cara menggunakan parijoto sebagai obat sariawan, ambil beberapa biji buah parijoto yang telah dibersihkan, lalu tumbuk dan larutkan dalam air 100 ml.

Kemudian, gunakan air tersebut untuk berkumur dua kali sehari sampai sariawan sembuh. 

2. Meredakan diare 

Buah ini mengandung antibakteri yang mampu membantu penyembuhan diare. Kandungan airnya juga bisa membantu mencegah terjadinya dehidrasi saat diare. Namun, mengonsumsi parijoto sebagai obat tunggal, tidak bisa untuk sembuhkan diare. 

3. Menjaga imunitas ibu hamil 

Kandungan flavonoid dan saponin dalam buah ini bersifat antioksidan. Kandungan ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil. Selain itu, vitamin dan beta karoten pada buah ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil. 

4. Menurunkan kadar trigliserida dalam darah 

Kandungan flavonoid dalam buah ini dipercaya dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Namun, bagi yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi buah ini sebagai obat alternatif. 

BACA LAINNYA: Waspadai Diabetes pada Anak dan Kenali Gejalanya!

5. Menjaga berat badan 

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan, ekstrak etanol dalam buah parijoto diketahui mampu menurunkan kadar trigliserida secara signifikan. Hal ini dapat mencegah kenaikan berat badan hingga hampir 35 persen. (*)

Editor: Yaspen Martinus