PINUSI.COM - Sebagai traveler, Pinusian pasti ingin sekali berkunjung ke negara manapun.
Namun, World Population Review merilis daftar negara yang tidak patut dikunjungi di 2024.
World Population Review menilai, traveler yang ingin berkunjung harus melihat sisi keamanan yang tinggi maupun yang tidak rawan konflik.
Berikut ini 7 negara yang tidak patut dikunjungi di 2024.
1. Afganistan
Sejak Taliban mengambil alih kembali kendali Afganistan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat pada Agustus 2021, negara ini menjadi semakin berbahaya, terutama bagi warga Amerika Serikat.
2. Belarusia
Belarusia adalah sekutu dekat Rusia, dan mengizinkan pasukan Rusia berkumpul di perbatasan Belarusia-Ukraina, yang menimbulkan unsur bahaya dan kerusuhan sipil.
Risiko penahanan yang melanggar hukum juga tinggi di Belarusia, yang pemerintahnya telah menangkap ribuan orang, termasuk banyak warga Amerika Serikat, berdasarkan klaim yang sering kali tidak terbukti orang-orang tersebut ikut serta dalam demonstrasi politik atau berupaya melemahkan pemerintah.
3. Burkina Faso
Aktivitas teroris merupakan kekhawatiran besar di Burkina Faso, di mana beberapa wilayah dianggap berada dalam keadaan darurat.
Pemberontak dapat melakukan penyerangan mulai dari hotel dan restoran hingga kantor polisi dan tempat ibadah, dengan sedikit atau tanpa peringatan.
Penculikan dan penyanderaan juga menjadi kekhawatiran tambahan yang terus berlanjut.
4. Republik Afrika Tengah
Meskipun orang-orang Barat diyakini tidak menjadi target spesifik, kejahatan dengan kekerasan seperti perampokan bersenjata, penyerangan dengan kekerasan, dan pembunuhan, adalah hal yang umum terjadi di Republik Afrika Tengah.
Bahaya tambahannya mencakup kerusuhan sipil, demonstrasi, dan kekerasan terkait pemilu.
5. Haiti
Penculikan dan perampasan uang merupakan kekhawatiran yang signifikan di Haiti.
Pembajakan mobil dan perampokan bersenjata juga cukup umum terjadi di Haiti.
6. Iran
Warga Amerika Serikat di Iran sering kali secara khusus menjadi sasaran penculikan, penangkapan, dan penahanan yang melanggar hukum oleh pemerintah, dengan klaim fiktif mereka merupakan ancaman terhadap keamanan nasional negara tersebut.
7. Irak
Serangan teroris merupakan ancaman yang terus berlanjut di Irak, di mana demonstrasi dan protes damai pun bisa berubah menjadi kekerasan jika tidak ada peringatan.
Warga Amerika Serikat juga berisiko tinggi mengalami kekerasan atau penculikan. (*)