PINUSI.COM - Sulawesi Utara memiliki keanekaragaman yang khas.
Salah satu provinsi di Indonesia yang berdekatan dengan Fillipina ini punya keanekaragaman melalui desa wisata yang tersebar.
Berikut ini 3 desa wisata di Sulawesi Utara versi Jadesta Kemenparekraf:
1. Budo
Desa Wisata Budo masuk 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia dalam ADWI 2023.
Desa Budo awalnya satu dengan Desa Darunu (Desa Tetangga).
Namun, pada 1950, karena warga perkampungan mulai bertumbuh dan mulai hidup mandiri, warga pun mulai bertambah banyak.
Pada 1965, Yohanis Pinamangung dibantu oleh beberapa temannya, berjuang memisahkan perkampungan ini dari Desa Darunu, lalu membentuk satu perkampungan yang terdiri dari dua dusun atau jaga, yang yang dinamai perkampungan Desa Budo.
Desa Budo memiliki hutan mangrove (bakau) yang sangat besar, dengan memilki luas sebesar 3.000 meter persegi,
Terdapat 9 jenis mangrove yang tumbuh, yakni Mangrove Merah, Api-api Hitam, Bakau Kurap, Avicennia Lanata (Api - Api), Avecennia Marina (Api - Api Putih), Acrostichum Aureum, Kandelia Candel, Kandelia Obevata, dan Rizhopora Lamarckii.
Beberapa destinasi alam lainnya antara lain Gunung Dapi-dapi dan Gunung Piring.
2. Bunaken
Bunaken menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2005, dan terus berkembang serta dijaga sampai sekarang.
Keindahan alamnya dibalut dengan keramahan warga sekitar, menjadikan tempat ini salah satu destinasi wisata populer, baik di dalam maupun luar negeri.
Memadukan konsep daerah wisata sekaligus pelestarian alam dan pengembangan ekonomi, banyak hal yang bisa dijelajah serta dinikmati di sini.
3. Batuwingkung
Desa Batuwingkung terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berbatasan dengan Fillipina.
Desa Batuwingkung menawarkan beberapa spot wisata, antara lain keindahan bawah laut yang dipusatkan pada Kawasan Konservasi Pesisir (KKP) 2.
Dari spot ini, pengunjung dapat menikmati indahnya sunrise dan pemandangan pulau lainnya.
Perjalanan ke spot ini dapat ditempuh dengan waktu Kurang lebih 15 Menit.
Ada juga keindahan White Stone (Batu Putih Pulau Enggahai).
Perjalanan ke spot ini dapat di tempuh dengan waktu kurang lebih 20 Menit menggunakan perahu dayung.
Saat air laut surut, menuju spot ini dapat dilalui dengan berjalan kaki kurang lebih 30 Menit. (*)